Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengadakan diskusi dengan beberapa maskapai penerbangan dan kepala daerah di sekitar Kediri untuk memastikan rencana operasional Bandara Dhoho Kediri.
“Dalam pandangan saya, pertemuan ini positif karena melibatkan maskapai yang kemungkinan akan menggunakan bandara ini. Kehadiran beberapa maskapai tadi cukup lengkap, mereka juga menjelaskan bagaimana lokasi bandara ini sangat strategis untuk mencakup berbagai kabupaten dan kota di wilayah Kediri,” ujarnya di Kediri, Kamis malam.
Menurutnya, cakupan bandara ini juga sangat luas, mulai dari Kediri, Nganjuk, Blitar, Tulungagung, hingga Madiun dan Ponorogo. Kehadiran bandara ini akan melayani penumpang di wilayah Mataraman atau daerah sekitar Gunung Wilis.
Ia juga mengungkapkan bahwa pembangunan bandara ini telah menjadi harapan lama. Berdasarkan paparan yang disampaikan, rencana pembangunan bandara ini sudah ada sejak tahun 2016. Bupati dan Wali Kota di wilayah Mataraman memiliki kesamaan tujuan dan tekad serta bersatu untuk memohon kepada pemerintah pusat agar wilayah Mataraman dapat memiliki penerbangan sipil.
Wakil Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan bandara ini, termasuk Presiden Joko Widodo. Dia juga mengapresiasi kerja keras Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat itu menjabat sebagai Menko Polhukam, yang telah memperjuangkan aspirasi kepala daerah pada tahun 2016, serta Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hasil rapat saat itu memungkinkan pembangunan bandara ini bisa dilaksanakan.
Komitmen Pemerintah Dukung Pembangunan Bandara Dhoho Kediri di Wilayah Jatim
Dia menambahkan bahwa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, sangat memperhatikan detail dalam pelaksanaan pembangunan bandara ini. Saat peletakan batu pertama pembangunan bandara, telah dijelaskan bahwa konektivitas di selatan Jawa memiliki nilai strategis yang besar untuk mencapai kesetaraan dalam pembangunan, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Beliau sangat berkeinginan melihat percepatan pembangunan di kawasan selatan Jawa Timur ini, terutama melalui konektivitas udara. Bandara ini, jika dihitung untuk seluruh wilayah Mataraman yang terdiri dari 13 kabupaten/kota, jumlah penduduknya mencapai 10 juta, ini sangat besar dan sangat layak untuk memiliki bandara,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menambahkan bahwa pihaknya bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah provinsi selama ini serta dukungan dari pemerintah pusat untuk pembangunan bandara ini.
“Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan Pak Wagub dan besok akan dihadiri oleh Ibu Gubernur Jatim. Ada komitmen serius dari Pemerintah Provinsi Jatim untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di selatan Pulau Jawa ini akan berkembang,” ujar Bupati Dhito.
Bandara Dhoho Kediri: Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, Memastikan Kesiapan Operasional dengan Melibatkan Maskapai dan Pemerintah Daerah
Dengan cakupan yang luas, Bandara Dhoho diharapkan dapat melayani tidak hanya Kediri, tetapi juga wilayah sekitarnya seperti Nganjuk, Blitar, Tulungagung, hingga Madiun dan Ponorogo. Dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi menandakan komitmen serius dalam memastikan pertumbuhan ekonomi di wilayah Mataraman, yang akan didorong oleh hadirnya bandara ini. Hal ini menunjukkan langkah maju dalam mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.