Trenggalek, Memo
Mantan Bupati Trenggalek dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, lebaran ketupat Idul Fitri 1445 H/2024 M di Kecamatan Durenan bersama Istri Arumi Bachsin, Rabu (17/04/2024).
Dalam momentum tersebut, dirinya langsung sowan di rumah KH Abdul Fattah Mun’im pengasuh Pondok Pesantren Babul Ulum. Kiai Fattah merupakan keturunan dari Mbah Mesir, yang menjadi tonggak tradisi lebaran ketupat.
Dalam wawancara, Emil mengungkapkan lebaran tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Karena, waktu menjabat Wagub Jatim dirinya lebaran di rumah dinas, untuk tahun ini bersama Ibunda di Jakarta.
“Sowan lebaran ketupat ini sebenarnya rutin, karena memang ini tradisi yang ada di Trenggalek. Dan ini sowan ke Mbah Fattah,” terangnya.
Tradisi lebaran ketupat yang sudah bertahan dalam kurun waktu 2 abad tersebut menurut Emil cukup unik, karena warga kompak dalam menjaga tradisi yang sudah turun temurun ini.
“Kedua kami bisa silaturahmi, karena sekarang tidak domisili di Trenggalek, kemudian jalinan silaturahmi sampai saat ini cukup erat. Tadi Mbah Fattah juga menyampaikan salam ke Ibu Khofifah,” jelasnya.
Sementara itu, istri Mas Emil mengungkapkan kangennya momen lebaran ketupat di Trenggalek. Dirinya mengaku semenjak tinggal di Kota Alen-Alen mengenal tradisi ini dan pertama Arumi temui.
“Semenjak di trenggalek kenal tradisi kupatan, ramai-ramainya jalanan macet padahal trenggalek jarang-jarang macet,” ujar Arumi.
Ketika tradisi lebaran ketupat ia menyempatkan kudu lebaran di Trenggalek. Karena Arumi sedang merasa kangen terhadap kuliner lontong ketupat dan ayam lodho.
“Yang bikin kangen saat lebaran di Trenggalek, ya lontong ketupat dan ayam lodhonya lah,” tandasnya.