Lowongan Sekitar Kediri
Example 325x300
Example floating
Example floating
Kabar Desa

Pembangunan Jembatan Desa Sumbersono Jadi Sorotan LSM

×

Pembangunan Jembatan Desa Sumbersono Jadi Sorotan LSM

Sebarkan artikel ini

Nganjuk, MeMO.CO.ID –
Pembangunan jembatan di Desa Sumbersono Kecamatan Lengkong, Nganjuk yang didanai menggunakan anggaran dari dana desa (DD) tahun 2017 sebesar Rp 133.022.000,- disinyalir banyak kejanggalan.

Dari temuan Cahyo Basuki selaku aktifis LSM MP3 menjelaskan kepada memo.co.id ada beberapa item yang tidak rasional dalam pengerjaan jembatan desa tersebut. Diantaranya tentang jenis kegiatanya tidak sesuai realita dilapangan. ” Seharusnya jenis kegiatanya rehab tapi dipapan proyek ditulis pembangunan jembatan. Ini sudah menyalahi prosedur,” paparnya.

Pasalnya masih dikatakan Cahyo bahwa keberadaan jembatan itu sudah ada sebelumnya. Karena mengalami penurunan pada bagian kaki jembatan akhirnya oleh pemerintahan desa diperbaiki. Jadi menurut dia jenis pekerjaan tersebut murni rehab bukan pembangunan. ” Kalau dalam SPJ berbunyi pembangunan bukan rehab maka akan muncul masalah besar. Artinya SPJ tersebut bisa dikatagorikan fiktif,” imbuhnya.

Menurut dia juga termasuk pengalokasian pagu dana pembangunan jembatan sangat tidak wajar. Karena pekerjaannya murni rehab sedang. Jadi imposible sekali kalau menyerap anggaran sampai ratusan juta.

” Untuk menguji kebenaranya LSM akan menggandeng tem ahli kontruksi dari surabaya,” sambungnya.

Dari informasi sumber lain yang enggan namanya ditulis menyebut bahwa pekerjaan swakelola ini dikerjakan tanpa didukung dengan RAB. ” RAB dan gambar belum ada tapi pekerjaan sudah berjalan,” ucap narasumber.

Sekedar informasi bahwa volume fisik jembatan sesuai catatan yang tertera dalam papan proyek yaitu lebar jembatan 4 meter dengan panjang badan jembatan 4 meter dan tinggi jembatan 3 meter.

Sementara saat wartawan hendak mengklarifikasi masalah ini kepada Sugeng Waluyo selaku kades Sumbersono namun yang bersangkutan tidak ada ditempat kerjanya. Kondisi balai desanya saat didatangi wartawan kosong momplong tidak ada satupun perangkat desa yang standby dikantor.Padahal masih jam kerja sekitar pukul 09.00 WIB. (adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *