Mewakili dari 79 guru di 13 lembaga PAUD di Kecamatan Prambon lebih jauh dikatakan Lailatul Badriyah berharap sangat kepada pemerintah daerah untuk lebih serius memikirkan kesejahteraan guru PAUD dengan menaikkan uang honor yang lebih manusiawi.
Ditanya wartawan memo.co.id soal hasil hearing bersama dewan belum lama ini terkait kesejahteraan para guru PAUD menurutnya tidak ada hasil.Terbukti sampai tahun anggaran 2018 ini belum ada kenaikan atau masih tetap menerima Rp 200 ribu perbulan.
” Uang sebesar itu hanya cukup untuk beli sabun mas,” ucapnya memelas disampaikan kepada memo.co.id.
Sementara dikatakan Mashudi selaku anggota DPRD Nganjuk dari Fraksi PDIP terus akan memperjuangkan nasib guru PAUD.
” Mereka patut diperjuangkan,mengingat kontribusi mereka kedaerah sangat besar yaitu ikut membentuk mental , spiritual dan intelektual anak sejak usia dini.Dewan akan terus mengawal,” tandasnya. (adi)
