Dalam upaya mengembangkan wilayah utara Kota Kediri, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) telah menyelenggarakan Sosialisasi Bidang Penataan Ruang, fokus pada Pengembangan Kawasan Cepat Tumbuh di Lingkungan Kelurahan Mrican, Dermo, Ngampel, dan Gayam. Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, menyoroti pentingnya pembangunan kawasan strategis seperti Mrican yang tidak hanya mendukung fungsi industri dan pendidikan tinggi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat. Berikut adalah rangkuman dari diskusi yang diadakan.
Kawasan Strategis Mrican: Masa Depan Kota Kediri yang Cerah!
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri telah menyelenggarakan Sosialisasi Bidang Penataan Ruang mengenai Pengembangan Kawasan Cepat Tumbuh di Lingkungan Kelurahan Mrican, Dermo, Ngampel, dan Gayam, yang berlangsung pada Selasa (4/6/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Kediri, yang mengundang Adjie Pamungkas, seorang Dosen dari Fakultas Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Sepuluh November Surabaya sebagai narasumber.
Sosialisasi ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kota Kediri, Real Estate Indonesia (REI) Kota Kediri, Asosiasi Pengembang Perumahan Sederhana Sehat Nasional (Apernas) Kota Kediri, serta Lurah Gayam Redjo, Lurah Ngampel Subagyo, Lurah Dermo Yudi Kuncoro, dan Lurah Mrican Yuli Racmahwati, bersama dengan Ketua RT dan RW dari masing-masing kelurahan.
Pada acara tersebut, Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan bahwa Kelurahan Mrican, Dermo, Gayam, dan Ngampel memiliki peranan strategis dalam pembangunan wilayah utara Kota Kediri.
Keempat kelurahan ini dianggap sebagai kawasan yang layak untuk dikembangkan karena memiliki potensi sebagai sub pusat pelayanan kota yang mendukung berbagai fungsi seperti pendidikan, industri, perdagangan, jasa, dan permukiman.
Zanariah menjelaskan, “Di sini terdapat kegiatan industri, seperti Pabrik Gula Mrican, serta sarana pendidikan tinggi seperti Universitas Brawijaya. Selain itu, pembangunan Jembatan Mrican juga menjadi faktor pendukung dalam memperbaiki aksesibilitas dari sisi barat dan timur sungai. Oleh karena itu, kawasan ini dinamakan sebagai Kawasan Strategis Mrican.”
Lebih lanjut, Zanariah menyatakan bahwa diskusi tersebut bertujuan untuk membahas arah pembangunan di wilayah utara Kota Kediri, khususnya terkait Kawasan Strategis Mrican dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
“Tujuannya bukan hanya menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan komunikasi yang terbuka dalam upaya menciptakan kawasan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Pembangunan Kawasan Strategis Mrican: Langkah Menuju Lingkungan Lebih Baik dan Berkelanjutan di Kota Kediri
Diskusi yang dilakukan pada sosialisasi tersebut menegaskan pentingnya pengembangan Kawasan Strategis Mrican sebagai salah satu langkah menuju pembangunan wilayah utara Kota Kediri yang lebih baik. Dengan potensi sebagai sub pusat pelayanan kota yang mendukung berbagai sektor, termasuk industri, pendidikan, perdagangan, dan permukiman, kawasan ini dianggap memiliki peranan strategis yang tidak bisa diabaikan.
Selain itu, adanya komitmen untuk mengembangkan kawasan ini dengan prinsip pembangunan berkelanjutan menunjukkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bersama-sama. Dengan kerjasama dan komunikasi yang terbuka antara berbagai pihak terkait, diharapkan pembangunan Kawasan Strategis Mrican dapat menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan yang berkelanjutan dapat diwujudkan demi kebaikan bersama.
