Kediri, Memo
Pemerintah Kota Kediri dalam hal ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID), menggelar operasi pasar murni (OPM). OPM yang dilaksanakan merupakan gelaran setiap tahunnya, untuk menekan lonjakan harga jelang hari raya Idul Fitri 1442 H.
Gelaran OPM yang sebelumnya dilaksanakan disetiap kelurahan, dihari terakhir digelar kelurahan bandar lor kecamatan mojoroto kota kediri. Selain itu, juga dilaksanakan sidak di pasar modern untuk mengatisipasi adanya barang jajanan atau bingkisan yang dijual sudah kedaluarsa.
Dalam kegiatan gelaran Operasi Pasar Murni (OPM) ada yang menarik, tampak Walikota Kediri ikut melayani penjualan sembako kepada masyarakat yang membeli berbagai komoditas di Operasi Pasar Murni.
Pelaksanaan Operasi Pasar Murni untuk mengendalikan beberapa harga komoditas bahan pokok yang melonjak. Sehingga inflasi di Kota Kediri dapat terus terjaga. Pada bulan April lalu inflasi bulanan di Kota Kediri sebesar 0,31 persen. Dimana pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,68 persen.
Usai meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Murni, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan bahwa stok kebutuhan bahan pokok di Kota Kediri sampai dengan hari ini masih aman. Kemudian untuk kenaikan harga juga masih terkendali. Pelaksanaan Operasi Pasar Murni ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok sehingga inflasi di Kota Kediri selalu terjaga. “Kalau inflasinya terjaga lalu masyarakatnya cara berbelanjanya juga bijak.
Maka, Insya Allah inflasi di Kota Kediri terjaga terus. Kita juga update data setiap harinya seperti apa. Sehingga biasanya mendekati Hari Raya Idul Fitri ini harga cenderung melonjak. Untuk menjaga stabilitas harga itu maka kita adakan operasi pasar. Ini sudah menjadi tradisi kita. Jadi kalau ada lonjakan-lonjakan kita adakan operasi pasar,” jelasnya.
Wali Kota Kediri juga menghimbau agar masyarakat berbelanja secara cerdas dan bijak. Karena biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri ini masyarakat berbelanja secara berlebihan. “Pelaksanaan Operasi Pasar Murni ini dengan protokol kesehatan yang baik. Pembeli disini juga masyarakat ya bukan pedagang. Saya rasa ini sudah tepat sasaran. Saya juga ingatkan agar masyarakat berbelanja secara bijak. Toh ini kan semua pada dilarang mudik. Jadi belilah secukupnya agar harga di pasaran stabil,” ujarnya.
Sementara, kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijauhari menjelaskan, Operasi Pasar Murni (OPM) yang di lakukan setiap tahun, dimana menjelang idul fitri untuk menekan adanya lonjakan harga bahan sembako.
“Komoditas yang dijual seperti beras per pack seberat @ 5 kg dijual dengan harga rp 45.000, kemudian gula pasir dengan harga perkilogramnya Rp 10.500, minyak goreng perbotol dijual dengan harga Rp 11.250 dan telur ayam dengan harga perkilonya dihargai rp 18.500, “jelasnya.
Lebih lanjut, sejauh ini kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan bagus. Kami juga sediakan handsanitizer, masker, dan petugas kesehatan dari Dinkes. Ketersediaan stok saat ini juga aman. Meskipun inflasi tidak begitu tinggi kita hadir di tengah masyarakat untuk memberi dukungan. Jadi warga yang semua warga bisa menikmati apa yang kita sediakan di operasi pasar.
Selain itu, kegiatan rutin yang digelar Disperdagin Kota Kediri juga dalam rangka, untuk menstabilkan harga bahan pokok penting menjelang hari raya Idul Fitri 2021, sekaligus untuk membantu masyarakat kota kediri dengan menggelar Operasi Pasar Murni.
Rizal Moelyana selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kediri menyampaikan ini merupakan upaya tim TPID Kota Kediri, untuk menjaga stabilitas harga sekaligus hasil rapat kordinasi dari TPID Kota Kediri, salah satunya dengan melaksanakan operasi pasar murni dan sidak pasar.
Dalam gelaran Operasi Pasar Murni yang digelar mulai tanggal 27 april sampai dengan 5 mei 2021, dihari terakhir dengan mengusung tagline “Mari Belanja Bijak, Belanja Sesuai Kebutuhan”, dilaksanakan di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.