Sebagian masyarakat lainnya juga ada yang mencari sumber air bersih di tengah hutan. ” Proyek pengeboran sumber mata air didesa kami pada tahun anggaran 2017 ada dua titik namun tidak bisa dimanfaatkan masyarakat karena tidak bisa keluar airnya,” ucap Kades Ngepung , Agung Prayitno hari ini ( kamis,11/10).
Saking sulitnya mendapatkan air, masih kata kades bagi masyarakat setetes air sangat bernilai dan bermanfaat. ” Sudah lazim di musim kemarau panjang seperti ini warga kami dalam sehari mandi hanya sekali,” imbuhnya.
Selain kendala air bersih masih disampaikan kades,bahwa didesanya belum tersentuh pembangunan sarana infrastruktur yang layak. Menurut dia , jalan daerah yang masuk keperkampungan sejauh kurang lebih 8 kilometer kondisinya sangat memprehatinkan. Sepanjang jalan masuk desa yang dikelilingi hutan jati masih makadam yang sebagian ditimbun tanah padas. ” Kalau musim penghujan bisa dipastikan sulit dilewati karena licin dan berlumpur. Jalan bisa dilewati kalau musim kemarau itupun berdebu,” papar kades juga.