Kediri, Memo
Mas Dhito Bangun Laboratorium Tanah Cek Kesuburan Lahan. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membangun laboratorium tanah untuk mengukur kesuburan tanah di Kabupaten Kediri. Laboratorium yang dimiliki dapat mengukur unsur hara makro dan mikro dalam tanah secara detail dan jarang dimiliki kabupaten lain di Indonesia.
Menariknya, bagi petani di Kabupaten Kediri yang ingin mengetahui kesuburan lahannya dapat datang membawa sampel tanah untuk diuji, gratis. Hal itu, sebagai bentuk keseriusan Pemkab Kediri dibawah kepemimpinan Bupati Hanindhito Himawan Pramana untuk mendukung pertanian di Bumi Panjalu.
Bupati Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito itu menyampaikan, 80 persen masyarakat di Kabupaten Kediri berprofesi sebagai petani. Dengan lahan pertanian yang ada, pihaknya telah memetakan kawasan argopolitan berdasarkan potensi yang dihasilkan.
“Kawasan argopolitan ini supaya petani tidak latah. Kalau disini nanam cabe terus cabenya panen jangan sampe sebelahnya terus ikutan. Ini bergantung pada peta kesuburan tanahnya,” kata Mas Dhito, Kamis (31/3/2022).
Hasil pemetaan itu, yakni kawasan pakan cupung (pare, kandangan, puncu, kepung) sebagai penghasil cabe. Lalu kawasan sego batam (semen, grogol, banyakan, tarokan, mojo) dengan komoditas utamanya mangga podang, termasuk kopi. Kemudian, palempari (pare, plemahan, papar, purwoasri) sebagai penghasil beras.
Untuk memetakan kesuburan tanah, harus dilakukan pengukuran unsur dalam tanah yang dibutuhkan tanaman melalui uji laboratorium. Dengan begitu dapat diprediksi tingkat produktivitas serta cara peningkatan kesuburan lahan dengan sistem pemupukan yang terukur.
“Maka tahun 2022 saya buat lab tanah, untuk mengecek peta kesuburan tanah satu kabupaten,” kata Mas Dhito.
Laboratorium tanah yang berlokasi di sebelah selatan gedung convention hall SLG atau bekas bangunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri itu melayani analisis uji kandungan tanah. Parameter uji meliputi PH tanah, C-organik, nitrogen, fosfor, kalium total tanah, kalium dapat ditukar, kalsium, magnesium, natrium, dan kapasitas tukar kation.
Pelaksana tugas Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo secara terpisah menambahkan, salah satu program prioritas Mas Dhito yakni Desa Inovasi Tani Organik atau DITO. Adanya program itu, harapannya semua harus bisa terukur.
“Jadi dengan adanya kelangkaan pupuk, harapan beliau (Mas Dhito) petani bisa spesifik dalam pemupukan, jadi efisiensi bisa terjadi,” terangnya.