Pekerjaan yang ditangani serabutan. Terkadang jadi tukang ngecek (cekker) keluar masuknya mobil angkutan proyek. Tak jarang juga mencarikan air minum karyawan dan mandor.
Ditanya upah hasil bekerja yang diterimanya apakah untuk melunasi biaya sekolah.Tanpa pikir panjang dijawab iya.
Tapi saat ditanya kira kira apa sudah cukup untuk menutup kekurangan yang belum dibayar, risky langsung tertunduk lesu dan meneteskan air mata. “Darpada gak cukup lebih baik gak sekolah,” ucapnya singkat .
Sekedar diketahui kondisi fisik Risky saat ini sudah tidak tampak seperti seorang pelajar. Kulitnya hitam legam rambutnya acak acakan tubuhnya kurus dengan tatapan matanya yang sedikit keras. (adi)