Kata camat juga untuk 19 ASN di kantor kecamatan tanjunganom seluruhnya sudah terekam datanya dan sudah bisa menggunakan absensi kehadiran dan kepergian dengan sidik jari (finger print).
Sementara untuk ASN di UPTD dinas masih menunggu proses pendataan. ” Kalau proses perekaman data sudah kelar maka seluruh ASN sudah bisa absen elektronik,” imbuhnya.
Ditanya wartawan tingkat efisiensi dan manfaat penggunaan alat ini dibandingkan dengan sistim absensi manual menurutnya sangat komplek. Diantaranya praktis, mencegah terjadinya titip absen, mencatat waktu kedatangan dan kepergian bisa akurat, mengurangi kemungkinan manipulasi terhadap data kehadiran, menghindari terjadinya human eror.
“Dengan penggunaan alat ini adalah sarana untuk mendisiplinkan pegawai agar tidak sering bolos dan telat masuk kerja.Dengan begitu otomatis bisa meningkatknya pelayanan bagi masyarakat, ” tandasnya.
Yang paling menarik lagi seperti dituturkan dia bahwa konsekuensi penereapan absensi sidik jari ini mempengaruhi hak pegawai berupa tunjangan pegawai. ” Untuk bisa mendapatkan uang tunjangan maka para pegawai dianjurkan untuk rutin absen sebanyak dua kali sehari.Yaitu pada jam kehadiran dan jam pulang kerja,” pungkasnya.(adi)
