Zainul menggunakan identitas palsu dengan mengambil foto profil orang lain yang bernama Rico, dan berhasil menarik perhatian beberapa korban yang menerima undangan pin BBM-nya. Namun, tidak ada dari korban-korban tersebut yang cukup menarik bagi Zainul, karena dianggap tak memiliki uang yang cukup.
Namun, nasib berkata lain ketika Feni, yang memiliki uang sekitar Rp 15 juta di rekeningnya, berhasil ditarik perhatian Zainul. Zainul mengaku sebagai Rico dan memulai komunikasi intens dengan Feni, yang akhirnya setuju untuk bertemu dengan Zainul di Terminal Nganjuk dengan alasan untuk jalan-jalan.
Zainul yang telah merencanakan semua ini kemudian mengajak Romadhon, dan menyewa mobil Avanza dari sebuah rental di Jalan Urip Sumharjo, Kota Kediri.
Mobil rental dengan nomor polisi AG 1948 AO itu digunakan untuk menjemput Feni di Terminal Nganjuk pada Sabtu, 5 September 2015. Sekitar pukul 16.00 WIB, mereka tiba di terminal dan bertemu dengan Feni.
Saat bertemu dengan Feni, Zainul mengaku sebagai sopir yang disuruh Rico untuk menjemputnya, menurut versinya di hadapan pengadilan.
Tragedi Pembunuhan Feni Agrima Lestari: Kisah Zainul Hasan Basori di Pengadilan
Zainul Hasan Basori dan Romadhon Daru Wibisono merencanakan pembunuhan Feni Agrima Lestari dengan menggunakan aplikasi BBM sebagai jaringan untuk mencari korban. Zainul mengaku sebagai Rico dan berhasil menarik perhatian Feni yang memiliki uang sebesar Rp 15 juta. Mereka bertemu di Terminal Nganjuk, di mana Zainul dan Romadhon menjemputnya menggunakan mobil sewaan. Setelah pertemuan tersebut, nasib tragis menimpa Feni yang menjadi korban pembunuhan yang direncanakan dengan keji oleh Zainul dan Romadhon. Persidangan di Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri mengungkapkan kesaksiannya dan upaya Zainul untuk mendapatkan hukuman mati, sebagaimana diajukan oleh jaksa penuntut.