“Kita napak tilas sekaligus mendoakan para leluhur, pejuang bangsa yang ada khususnya di Kabupaten Kediri ini,” ungkap Mas Dhito.
Kabid Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Yuli Marwantoko secara terpisah menerangkan, melalui kegiatan doa bersama itu, harapannya bisa meneladani Bhagawanta Bari sebagai tokoh pelopor pembangunan Kediri di masa lalu untuk dasar membangun Kediri lebih maju di masa depan.
“Untuk penanaman pohon bambu kuning oleh bupati itu untuk menandai titik nol Harinjing, (diartikan pula) sebagai simbolisme umbul doa,” terangnya.
Tulisan dalam Prasasti Harinjing secara umum menuliskan tentang pembebasan atas pajak dan iuran oleh Rakai Layang Dyah Tulodhong atau Raja Mataram Kuno kepada Bhagawanta Bari atas jasanya membuat tanggul di Sungai Harinjing sehingga dapat menanggulangi banjir dan meningkatkan hasil pertanian.