Kediri, Memo
Debat publik terakhir Pilkada Kota Kediri 2024 yang mempertemukan dua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota berlangsung meriah di Insumo Kediri Convention Center (IKCC), Jl. Urip Sumoharjo, Rabu malam (20/11).
Dengan mengusung tema “Pembangunan Manusia Berbasis Kearifan Budaya Lokal, Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, dan Pemerintahan Daerah yang Bersih Menuju Indonesia Emas 2045,” debat ini membahas isu strategis, seperti pelestarian budaya lokal, digitalisasi pelayanan publik, kesehatan, pemberdayaan penyandang disabilitas, dan pembangunan ekonomi.
Ketua KPU Kota Kediri, Reza Cristian, menjelaskan bahwa debat ini merupakan momen penting menjelang pemungutan suara pada Rabu, 27 November 2024.
“Tinggal seminggu lagi kita menuju hari pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2024. Debat publik terakhir ini adalah momen yang sangat dinantikan oleh lebih dari 200 ribu warga Kota Kediri yang memiliki hak pilih di 450 TPS,” kata Reza.
Ia berharap tema debat dapat membantu masyarakat memahami visi dan program kerja kedua pasangan calon.
“Semoga debat ini membuka wawasan pemilih, sehingga mereka dapat memilih dengan lebih cerdas sesuai kebutuhan Kota Kediri,” tambahnya.
Calon Wali Kota Kediri nomor urut 1, Vinanda Prameswati, menekankan pentingnya menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Ia menyoroti program penempatan sumber daya manusia (SDM) sesuai bidang keahlian untuk meningkatkan layanan publik.
“Kami akan membangun pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Akuntabilitas menjadi prinsip utama, sehingga pelayanan publik dapat dirasakan seluruh masyarakat tanpa diskriminasi,” ujar Vinanda.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Kediri nomor urut 1, KH. Qowimuddin, menegaskan perlunya transparansi dalam pengelolaan pemerintahan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan semua program berjalan tanpa KKN, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah meningkat,” tegasnya.
Di sisi lain, calon Wali Kota Kediri nomor urut 2, Ferry Silviana Feronica, mengapresiasi capaian Kota Kediri dalam bidang pelayanan publik dan pemberantasan korupsi.
Ia menegaskan komitmennya untuk mempertahankan capaian tersebut, seraya melanjutkan pembangunan yang telah berjalan.
“Kota Kediri telah mencapai indeks bebas korupsi yang tinggi. Ke depan, kami akan memastikan setiap program pembangunan, termasuk revitalisasi Alun-alun Kota Kediri, berjalan dengan baik untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Ferry.
Regina Nadya Suwono, calon Wakil Wali Kota Kediri nomor urut 2, menambahkan bahwa keadilan dalam penegakan hukum akan menjadi prioritas pemerintahannya.
“Kami berkomitmen terhadap hukum yang adil dan transparan, terutama dalam penanganan kasus KKN. Ini adalah langkah penting untuk menjamin kepercayaan publik,” katanya.
Debat publik ini diharapkan menjadi referensi bagi masyarakat dalam menentukan pilihan pada Pilkada Kota Kediri.
Dengan gagasan dan program kerja yang disampaikan kedua pasangan calon, pemilih diharapkan dapat memilih pemimpin yang mampu membawa Kota Kediri menuju masa depan yang lebih cerah.
“Mari kita wujudkan Pilkada yang tertib, aman, dan sukses. Pemimpin terbaik adalah mereka yang dipilih oleh rakyat dan mampu memberikan perubahan positif,” pungkas Reza Cristian.(Adv/Hamzah)
Terkait