Example floating
Example floating
KediriPolitik Birokrasi

Revolusi Kreatif Kota Kediri: Menuju Ekonomi Jasa yang Mengguncang!

×

Revolusi Kreatif Kota Kediri: Menuju Ekonomi Jasa yang Mengguncang!

Sebarkan artikel ini
Revolusi Kreatif Kota Kediri: Menuju Ekonomi Jasa yang Mengguncang!
Revolusi Kreatif Kota Kediri: Menuju Ekonomi Jasa yang Mengguncang!

MEMO kediri

Bappeda Kota Kediri menggelar forum diskusi mengenai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam acara yang mengusung tema “Meng-Aktivasi Kediri: Kolaborasi Menuju Kota Kreatif” tersebut, pelaku Ekonomi Kreatif (E-kraf) serta OPD hadir untuk berpartisipasi.

Diskusi ini menyoroti perubahan Kota Kediri dari pusat industri pengolahan menjadi pusat ekonomi berbasis jasa, sebagai langkah adaptasi terhadap proyek strategis nasional.

Forum Diskusi Bappeda: RPJPD dan RPJMD Dorong Transformasi Kediri

Terdapat acara forum diskusi Creative Talk & Gathering yang diadakan oleh Bappeda Kota Kediri pada Selasa (12/12/2023) menjelang penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Acara ini berlangsung di salah satu Hotel di Kota Kediri dan dihadiri oleh 40 peserta dari OPD serta pelaku Ekonomi Kreatif (E-kraf) di Kota tersebut.

Ada tiga narasumber yang dihadirkan dalam diskusi ini oleh Bappeda Kota Kediri, yakni Arief Priyono, salah satu tokoh dari komunitas kreatif di Kota Kediri, Dias Satria sebagai Founder Jagoan Indonesia, dan Arif Bawono Surya Founder Let’s Play Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menyampaikan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menyusun RPJPD mulai tahun 2025 hingga 2040. Dia juga menekankan bahwa dengan adanya pergantian kepemimpinan Walikota Kediri pada tahun 2024 serta masa kekosongan Kepala Daerah pada 2025, Bappeda harus menyusun RPJMD untuk masa transisi tersebut.

“Seharusnya pergantian Walikota dilakukan tahun 2024, tapi karena ada Pilkada serentak pelantikan Walikota Kediri baru bisa dilaksanakan diperkirakan pada bulan Februari hingga April 2025. Jadi kami harus mengisi kekosongan perencanaan di tahun 2025 dengan Rencana Pembangunan Masa Transisi,” ungkapnya.

Menghadapi situasi tersebut, Chevy merasa penting untuk menggelar diskusi guna mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk pelaku E-kraf, dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD. Bappeda Kota Kediri telah sejak tahun 2015 memprediksi perubahan Kota Kediri dari pusat industri pengolahan menjadi pusat ekonomi berbasis jasa.

“Dulu sudah kita prediksi di tahun 2015. Perubahan itu semakin nyata saat Pemerintah Pusat mengumumkan pembangunan Bandara Dhoho dan jalan tol sebagai salah satu proyek strategis nasional. Jadi mau tidak mau kita harus berubah ke ekonomi berbasis jasa,” imbuhnya.

Perencanaan Jangka Panjang Kota Kediri: Visi Menuju Era Kreatif

Meskipun menyadari potensi Kota Kediri mengalami hal serupa dengan kota-kota lain yang dilalui jalan tol, di mana beberapa titik wisata kuliner menjadi sepi akibat jalan tol, Pemkot Kediri tetap optimis karena telah melakukan perubahan dalam 10 tahun terakhir.

Pembangunan perguruan tinggi negeri dan pondok pesantren menjadi salah satu langkah penting yang membuat Kota Kediri bukan hanya destinasi transit.

Chevy berharap melalui diskusi ini, para pelaku E-kraf dapat memberikan masukan yang relevan untuk RPJPD tahun 2025 hingga 2040 agar Kota Kediri dapat menjadi pusat perdagangan dan jasa yang maju.

Sebagai pelaku E-kraf di Kota Kediri, Arief Priyono menyarankan pentingnya pemetaan industri kreatif di Kota tersebut oleh pemerintah daerah. Hal ini akan membantu orang luar Kota Kediri memahami apa yang ditawarkan saat berkunjung ke sana.

“Kita perlu melakukan pemetaan dan analisis karya-karya terbaik di Kota Kediri dari sisi industri kreatif serta membangun database yang mudah diakses oleh semua orang,” ujarnya. Jika sudah terhubung dengan database pemerintah, dapat dibentuk kurikulum yang efektif untuk edukasi dalam memajukan industri kreatif.

Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, pemerintah dapat menyaring ide-ide dari pelaku industri kreatif. Ide-ide tersebut bisa disusun dan diwujudkan melalui festival industri kreatif yang diadakan setiap tahun.

“Kita bisa melihat perkembangan industri kreatif di Kota Bandung, Jakarta, Yogyakarta yang menjadi besar dan dikenal luas saat ini karena peran pemerintah. Kami berharap Pemkot Kediri juga melakukan hal serupa jika ingin memperluas pengaruhnya dalam dunia industri kreatif,” harapnya.

Forum Diskusi Creative Talk & Gathering: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Kediri Menuju Era Ekonomi Berbasis Jasa

Pemkot Kediri memandang perencanaan jangka panjang sangat penting dalam menghadapi perubahan dinamis. Dalam forum diskusi tersebut, Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menyoroti urgensi penyusunan RPJPD tahun 2025-2040, mengantisipasi masa transisi akibat pergantian kepemimpinan dan kekosongan jabatan.

Diskusi tersebut menjadi wadah penting bagi pelaku E-kraf untuk memberikan masukan guna memajukan industri kreatif di Kota Kediri.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *