Project pembangunan Jembatan Ngadi Mojo Kabupaten Kediri, yang disebut jembatan penghubung di antara Kediri dengan Tulungagung telah di depan mata. Untuk memudahkan akses warga sepanjang pembangunan berjalan, warga berinsiatif membuat jembatan darurat dengan bahan sesek atau bambu.
Diketahui, sejak jembatan utama ambrol pada Februari 2017 lalu, terpasang jembatan bailey sambil menanti pembangunan jembatan permanen. Tahun ini, Jembatan Ngadi mulai dibangun kembali.
Tetapi akses jalan di jembatan Ngadi harus ditutup total. Hingga, warga tidak dapat lewat untuk saat ini di jembatan Ngadi itu. Masyarakat memiliki inisiatif membuat jembatan darurat sepanjang project pembangunan jembatan Ngadi Mojo itu berjalan.
Kepala Dusun Ngadi Mojo Kediri, EKO MARGONO menerangkan, jembatan darurat itu mulai dibuat 1 minggu yang lalu. Ada dua jembatan yang dibikin oleh masyarakat secara swadaya ada di segi kiri dan kanan Jembatan Bailey.
Menurut EKO jembatan darurat dari bambu itu sengaja dibikin untuk mempermudah akses warga. Bagus untuk mengantarkan anak sekolah atau untuk berdagang. Jembatan cuma dapat dilewati oleh sepeda motor. Keinginannya, karena ada jembatan darurat itu, bisa memudahan warga untuk melakukan aktivitas, dan tak perlu untuk memutar yang jaraknya cukup jauh.