Untuk merayakan Harlah Fatayat NU ke-73 dan Hari Santri Nasional 2023, Fatayat NU Kabupaten Kediri mengadakan sebuah acara besar yang diberi judul ‘Senam Bareng Sahabat’. Acara ini berlangsung di Kawasan Wisata Gunung Kelud.

Lebih dari ribuan anggota Fatayat NU dari seluruh Kabupaten Kediri antusias mengikuti acara tersebut dari awal hingga akhir penutupan. Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Ketum PP Fatayat NU periode 2015-2022, Dr. Anggia Erma Rini MKM, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Kediri, Dewi Mariya Ulfa, Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri, dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri, H. Sentot Djamaluddin.

Anggota DPRD Provinsi Jatim dari Fraksi PKB, Erjik Bintoro, serta Pengurus PCNU Kabupaten Kediri beserta Banom juga turut hadir dalam acara ini. Selain itu, seluruh keluarga besar PC Fatayat NU se-Kabupaten Kediri juga ikut serta merayakan momen penting ini.

Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah ‘Maju bersama, menguat bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia’. Acara dimulai dengan senam massal, diikuti oleh penyerahan simbolis bantuan seragam organisasi dari Erjik Bintoro, pembagian hadiah dari berbagai perlombaan, pertukaran kado antar anggota, serta pembagian doorprize dan bibit tanaman.

Dewi Maria Ulfa dan Pesan Inspiratif dalam Acara Memorable di Kediri

Dewi Maria Ulfa, Ketua Fatayat NU Kabupaten Kediri, menjelaskan, “Tujuan dari peringatan Harlah Fatayat NU Ke-73 dan Hari Santri Nasional 2023 ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kader Fatayat NU. Semoga dengan peringatan ini, semangat untuk berkontribusi yang terbaik bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara semakin membara.”

Menurut Dewi, peringatan Harlah ke-73 tahun Fatayat NU adalah waktu yang tepat untuk merenung dan memperkuat peran Fatayat NU di tengah masyarakat, yang sudah berlangsung turun-temurun oleh para pendahulu. “Sejak tanggal 24 April 1950, selama 73 tahun ini, sudah banyak usaha, upaya, dan perjuangan yang telah dilakukan oleh para pendahulu di bawah ketua umum di berbagai periode hingga Fatayat NU sampai saat ini,” ungkapnya.