Pemilihan kepala daerah serentak yang dijadwalkan berlangsung pada bulan November mendatang menghadapi tantangan signifikan berupa potensi konflik horizontal akibat perbedaan pilihan politik. Ketegangan ini berpotensi memicu polarisasi di masyarakat, yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa mengancam keamanan dan kelancaran pemilihan. Untuk itu, kepolisian, terutama di Kediri Kota, harus mempersiapkan strategi yang tepat guna menghadapi situasi ini dan memastikan proses pemilihan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Konflik Pilkada November Ini Bisa Memicu Polarisasi Besar
Pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan secara serentak pada bulan November mendatang masih menghadapi potensi konflik horizontal. Salah satu penyebab utama dari ketegangan ini adalah perbedaan pilihan politik yang ada di masyarakat. Konflik yang muncul akibat perbedaan pilihan ini merupakan sesuatu yang harus segera diatasi agar tidak berkepanjangan.
Menurut Kabag Ops Polres Kediri Kota, AKBP Abraham Sissik, seluruh anggota kepolisian perlu memahami dan mengantisipasi kondisi ini. “Perbedaan pilihan di masyarakat bisa menimbulkan polarisasi yang menjadi tantangan bagi kita semua,” jelasnya.