Santoso juga menuturkan, perbandingan tarif MPU dengan angkutan online. Untuk tarif MPU Kediri-Pare senilai Rp 10 ribu per penumpang. Sedangkan tarif angkutan online Kediri-Pare Rp 60 ribu bisa rombongan. Sehingga penumpang lebih memilih angkutan online.
“Selain penghasilannya turun drastis, kami para sopir MPU masih diwajibkan melakukan uji KIR dan izin trayek. Sementara angkutan online tidak. Padahal, setiap angkutan umum wajib memenuhi seluruh kewajiban tersebut, “keluhnya.
Selain lebih murah, mereka sopir angkutan online dapat menaikkan penumpang di sembarang tempat.
“Sebelum ada angkutan online, kami bisa membawa uang sehari Rp 75 ribu dalam sehari. Tetapi saat ini, untuk mendapatkan uang Rp 20 ribu saja sulit, padahal kami juga setor ke majikan, karena bukan kendaraan pribadi, “tambahnya.
Sopir MPU Pare – Kediri juga akan melakukan aksi mogok beroperasi, mulai Senin (9/4/2018) sore hingga pagi ini, para sopir MPU Kediri-Pare, akan mogok beroperasi hingga tuntutannya dipenuhi.
Sejumlah perwakilan sopir akhirnya ditemui oleh pejabat Pemkab Kediri. Dalam Aksinya tersebut, sopir MPU dikawal oleh aparat kepolisian dan satpol PP.(jok)
