Sekjen FHK2I, Joko Susilo, saat dikonfirmasi setelah pertemuan menjelaskan, mereka tetap menanti SK CPNS tanpa tes dari Bupati Kediri. Dengan begitu, gaji mereka akan sesuai dengan UMK. Selama ini tenaga honorer hanya mendapat gaji 200 ribu sampai maksimal 500 ribu rupiah per bulan.
“Kami menolak Permenpan nomor 37 den 36 yang intinya tentang penerimaan CPNS dari jalur umum dan K2 di bawah usia 35 tahun untuk dipending dahulu sampai seluruh kesejahteraan honorer K2 ini tuntas,” katanya.
Kepala BKD, Sukadi, sudah berupaya dan memfasilitasi ke Mempan untuk keinginan para honorer K2 dan juga kami mengakui keberadaan mereka.
“Mereka sudah mengabdi lama di Kabupaten Kediri dan sudah diakui keberadaan honorer K2 ini, kami sudah berupaya ke Menpan terkait dengan rekruitmen K2 ini sesuai dengan apa yang mereka minta, “katanya.
Setelah hasil petemuan disampaikan didepan massa, akhirnya masa yang tergabung dalam FHK2I Kabupaten Kediri membubarkan diri.(jok)
