Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Joko, seorang pedagang lain di Jl Sriwijaya. Dia mengaku hanya bertahan selama dua bulan di Kaliombo, kemudian kembali ke tempat semula. “Di sini, saya bisa mendapatkan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari. Di sana, tidak ada yang beli,” katanya.
Joko mengatakan bahwa dia kembali ke lapak awal karena janji-janji dari pemerintah setelah relokasi tidak dipenuhi. Janji-janji tersebut antara lain adalah pembangunan kembali Pasar Loak Kaliombo dan penyediaan angkutan umum menuju pasar loak, yang hingga kini belum terealisasi.
Sebagaimana dilaporkan, puluhan pedagang Pasar Loak Kaliombo telah melakukan demonstrasi di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Mereka menuntut pemenuhan janji dari pemerintah setelah relokasi pada tahun 2012.
Menyikapi aksi para pedagang, Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani, menyatakan akan berkoordinasi dengan organisasi terkait untuk menemukan solusi. Dia meminta waktu selama dua minggu untuk merumuskan langkah yang akan diambil.
Pasar Loak Kembali Ramai di Jl Sriwijaya: Pedagang Temukan Kenyamanan dan Peluang Bisnis