Example floating
Example floating
TrenggalekTulungagung

Momen Berharga : Kisah Tradisi Lebaran Ketupat yang Menggetarkan Hati di Desa Durenan, Trenggalek

×

Momen Berharga : Kisah Tradisi Lebaran Ketupat yang Menggetarkan Hati di Desa Durenan, Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Kisah Tradisi Lebaran Ketupat yang Menggetarkan Hati di Desa Durenan, Trenggalek

>Trenggalek, Memo

Suasana haru dan kegembiraan memenuhi Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Trenggalek pada perayaan lebaran ketupat tahun ini.

Tradisi yang telah berlangsung sejak zaman nenek moyang ini kembali dihelat dengan penuh semangat oleh warga setempat. Dalam rangkaian kegiatan yang dipenuhi dengan nuansa keakraban dan kebersamaan, arak-arakan tumpeng kupat menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu.

Menurut Kepala Desa Durenan, Imam Syafi’i, tradisi ini tak sekadar ritual, melainkan juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat, yang turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.

Sebagai penjaga tradisi, Imam Syafi’i turut berharap agar semangat kebersamaan dan kerukunan yang tercermin dalam perayaan lebaran ketupat ini dapat terus dijaga dan dilestarikan.

Para pemuda Desa Durenan dengan semangat mengangkat tumpeng-tumpeng yang telah disiapkan dengan penuh cinta dan kesungguhan.

Melalui prosesi arak-arakan, mereka tidak hanya mengenang leluhur yang telah mewariskan tradisi ini, tetapi juga menunjukkan kebanggaan dan identitas budaya mereka sebagai bagian dari masyarakat Trenggalek yang majemuk.

Suasana keharmonisan dan kegembiraan semakin terasa ketika tumpeng-tumpeng itu dibagikan kepada seluruh warga, mengingatkan akan pentingnya persatuan dan toleransi di tengah keberagaman agama dan kepercayaan.

Perayaan lebaran ketupat di Desa Durenan tidak hanya menjadi momen untuk bersuka cita, tetapi juga untuk merayakan kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur.

Dengan semangat yang membara, tradisi ini terus menggema dalam setiap langkah dan senyum warga Desa Durenan, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan leluhur demi kelangsungan dan kebersamaan masyarakat.

Suara Riuh Kemeriahan Arak-arakan Tumpeng Kupat

Setiap langkah dan suara riuh yang mengiringi arak-arakan tumpeng kupat tersebut mengandung makna yang dalam bagi masyarakat Desa Durenan. Mereka tidak hanya sekadar merayakan tradisi, tetapi juga menyatukan hati dan semangat dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan yang dihadapi bersama.

Kisah masa lalu yang penuh keberanian dan ketabahan leluhur menjadi inspirasi bagi mereka untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi ini. Dalam setiap suapan ketupat dan senyum yang terpancar, tergambar kekuatan dan kegigihan dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman yang kaya akan budaya.

Dengan penuh kecintaan dan pengabdian, warga Desa Durenan memastikan bahwa tradisi lebaran ketupat tidak hanya menjadi perayaan sekali dalam setahun, tetapi juga menjadi momen yang mempererat ikatan batin dan kebersamaan di antara mereka. Dalam pelukan tradisi yang hangat, mereka menemukan kekuatan untuk melangkah maju, sambil memeluk erat warisan leluhur yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari jati diri mereka.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *