Pemerintah Kota Kediri mengambil langkah tegas untuk memastikan bahwa stok bahan pokok di wilayahnya tetap stabil, meskipun terdapat ancaman dari fenomena La Nina yang dapat mengganggu ketahanan pangan. Melalui pemantauan yang cermat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Mohammad Ridwan, memastikan bahwa bahan pokok seperti beras, telur ayam ras, dan minyak goreng tetap tersedia dalam jumlah yang memadai.
Selain itu, artikel ini akan membahas hasil pemantauan dan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan pokok di Kota Kediri.
Pemerintah Kota Kediri Tetap Kuat di Tengah Ancaman La Nina
Pemerintah Kota Kediri dengan tekun memastikan bahwa persediaan bahan pokok di daerah tersebut tetap mencukupi, meskipun ada ancaman dari fenomena La Nina yang dapat mengganggu pasokan pangan.
Mohammad Ridwan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan yang intensif terhadap bahan pokok di berbagai lokasi, termasuk pasar tradisional, pasar grosir, toko bahan pangan, dan pusat perbelanjaan di Kota Kediri. Hasil pemantauan ini kemudian dilaporkan kepada Badan Pangan Nasional.
Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok di Kota Kediri. Tim pemantauan berkunjung ke berbagai pasar, dari yang tradisional hingga modern, dengan fokus pada komoditas seperti beras, telur ayam ras, dan minyak goreng.
Beberapa lokasi yang dimonitor antara lain Toko Narimo Putro Pesantren, Pasar Grosir, Golden Swalayan, Hypermart, dan CV. Siti Oetomo Kota Kediri.
Menurut Ridwan, pada bulan Agustus 2023, semua bahan pangan yang dipantau masih tersedia dalam jumlah yang cukup. Stok beras tergolong aman, meskipun terdapat kenaikan harga beras premium sekitar Rp100 hingga Rp200 per kilogram akibat berkurangnya pasokan gabah.
Pemantauan dan Langkah Tegas: Stok Bahan Pokok Kota Kediri Terjamin
Tidak hanya pada beras, tren kenaikan harga juga terlihat pada komoditas cabai. Ini disebabkan oleh musim kemarau yang memengaruhi produksi cabai di beberapa daerah sentra tanaman cabai. Namun, Ridwan menekankan bahwa ini tidak menjadi masalah serius karena stok masih mencukupi.