Example floating
Example floating
Blitar

Kebudayaan Perekat Jati Diri Bangsa

×

Kebudayaan Perekat Jati Diri Bangsa

Sebarkan artikel ini
Menjelang acara dimulai suasana sarasehan kebangsaan

Blitar, Memo
Kebudayaan sebuah bangsa, mampu sebagai perekat tali kesatuan dan persatuan. Hal inilah, yang menjadikan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) menggelar sarasehan, Sabtu (28/5) di Desa Tambakboyo Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.

BKN menggelar acara yang menjadikan wawasan kebangsaan, bekerjasama dengan DPD PDI-P Jawa Timur. Sehingga tempat sarasehan pun diadakan di tempat salah satu kader militan, Guntur Wahono, SH.Mhum.

Bahkan, para tokoh perwakilan kebudayaan Jawa dan Bali hadir di acara yang mampu mempererat tali persatuan bangsa tersebut.
Selain membahas pentingnya jati diri bangsa yang memiliki berbagai kebudayaan dan peradabannya, sarasehan juga mampu menghibur para peserta dengan suguhan karawitan, reyog, serta jula-juli khas jawatimuran.

Hal ini disampaikan Guntur Wahono, selaku tuan rumah. Rencananya, hadir pula ketua BKN pusat bapak Prakoso dan perwakilan ketua BKN Jawa Timur.
“Tujuannya kita gelar sarasehan budaya ini agar pelaku seni dan para budayawan mendapatkan perhatian sesuai perannya. Karena merekalah, yang melestarikan budaya di setiap daerah masing-masing dengan ke-bhinekaanya,” tandasnya.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Blitar menjelaskan, acara seperti ini bisa diagendakan setiap tahun sekali, sebagai pelestari kekayaan kazanah bangsa yang majemuk. “Momen ini selaku anak bangsa, kita sambut pula hari lahirnya Pancasila. Sehingga, nilai-nilai luhur di dalamnya telah menjadi kesatuan dengan perbedaan kebudayaan, yang mampu menyatukan anak bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Eka,” ujarnya.

Bahkan sebelum acara dimulai, para budayawan yang datang dari berbagai daerah, lebih dulu melakukan napak tilas di situs-situs peninggalan kerajaan majapahit. Diantaranya, mereka menyempatkan diri ziarah ke makam Bung Karno dan dilanjutkan ke Candi Penataran.

Acara yang diprakarsai PDI-P Provinsi Jawa Timur tersebut mendapatkan antusiasme dari para pelaku seni se-Jawa dan Bali. Sehingga para pelaku sejarah dan budaya dalam acara tersebut mampu mempererat tali persatuan dan saling meberikan edukasi kepada generasi muda. Para pelaku seni tentu sadar akan pentingnya memelihara budaya para leluhur yangmana merupakan simbol kebhinekaan, yaitu bangsa yang berbeda namun tetap dalam kesatuan NKRI.

“Untuk itu kita gelar acara ini, agar para pelaku budaya dan seni lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. Merekalah para tokoh-tokoh yang mampu mempersatukan anak bangsa lewat kesenian. Sebagai wujud budaya salah satu manifestasi keluhuran budi pekerti adiluhung, yang patut kita lestarikan sepanjang masa.” imbuh Guntur Wahono.(van)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *