Example floating
Example floating
Kediri

Investasi Bisnis BUdidaya Madu Klanceng Bergolak, Puluhan Mitra Bisnis Tagih Janji

×

Investasi Bisnis BUdidaya Madu Klanceng Bergolak, Puluhan Mitra Bisnis Tagih Janji

Sebarkan artikel ini
Investasi Bisnis BUdidaya Madu Klanceng Bergolak, Puluhan Mitra Bisnis Tagih Janji

Kasus dugaan penipuan investasi bodong bermodus kerjasama dalam budidaya madu klanceng di Kediri, Jawa Timur kembali mencuat. Jumat (20/5/2022) puluhan mitra Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera (NMSI) kembali meluruk Kantor Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri untuk meminta pemerintah desa menjembatani pertemuan dengan agen.

Salah satu mitra asal Kecamatan Puncu, Andik Prayogi mengatakan, mitra meminta pertanggung jawaban agen yang tinggal di desa setempat. Mitra menuntut pembayaran keuntungan usaha yang sudah lama macet, serta pengembalian uang investasi yang mereka ditanamkan.

“Yang kami minta sebuah tanggung jawab bukan hanya material tapi finansial. Kita sedang berjuang, tapi yang kita dapatkan hari ini sebuah penipuan maupun manipulasi, entah itu bersengkol dengan koperasi ataupun melarikan diri,” jelas Andik Prayogi.

Di wilayah Kecamatan Puncu, usaha kemitraan madu klanceng bermula dari salah seorang agen bernama Samsul. Kemudian, ia mengajak Mujianto. Ternyata, sang istri adalah perangkat Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu. Mereka membawa usaha kemitraan dibawah naungan Koperasi NMSI.

“Warga tergiur atas apa yang dijanjikan oleh agen itu. Apalagi telah terpasang banner resmi, publikasi di televisi hingga media sosial,” ucapnya.

Pada awalnya, kerja bersama itu berjalan lancar. Mitra memperoleh keuntungan sebagaimana yang dijanjikan. Tetapi sejak, Ketua Koperasi NMSI melarikan diri, usaha tersebut ikut carut-marut. Roda usaha mandeg dan mitra merasa dirugikan. Selain tidak memperoleh uang keuntungan usaha, modal yang ditanamkan ikut raib.

Sebenarnya, para mitra sudah lama menghendaki adanya mediasi. Sebelum Idulfitri kemarin, mereka sempat mendatangi Kantor Desa. Keinginan mereka sama, agar pemerintah desa bisa menjembatani pertemuan dengan pihak agen. Mereka ingin meminta pertanggung jawaban Mujito maupun Samsul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *