Khusus untuk narkotika, barang bukti yang dimusnahkan meliputi sabu-sabu seberat 66,95 gram lengkap dengan alat hisapnya, dengan nilai sekitar Rp 70 juta. Selain itu, juga dimusnahkan dobel L sebanyak 20.456 butir, 20 butir pil Alprazolam, dan 114,42 gram ganja kering. Barang elektronik sebanyak 24 unit ponsel dan beberapa barang lainnya, termasuk 67 sak pupuk NPK, juga turut dimusnahkan.
Sabu-sabu, Pil Alprazolam, dan Ganja Kering Terbakar di Aksi Penegakan Hukum
Proses pemusnahan barang bukti dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya dengan pembakaran. Barang elektronik dihancurkan dengan cara digerinda. Narkotika dan obat keras dimusnahkan dengan cara dibakar. Sedangkan pupuk NPK palsu dilarutkan dengan air agar tidak bisa dijual kembali.
Selain barang-barang di atas, kemarin juga dimusnahkan barang-barang lain seperti cangkul, tas, pakaian, mukena, berkas-berkas, kardus, dan lain sebagainya. Pupuk palsu sebanyak 67 sak juga termasuk dalam barang-barang yang dimusnahkan pada kesempatan tersebut.
Menjaga Ketegasan Hukum dan Perang Melawan Narkoba
Dalam upaya untuk menjaga ketegasan hukum dan menunjukkan komitmennya dalam perang melawan narkoba, Kejaksaan Negeri Kota Kediri berhasil memusnahkan berbagai barang bukti dari puluhan perkara tindak pidana. Proses pemusnahan ini tidak hanya mencakup narkotika dan obat keras, tetapi juga ganja kering dan barang-barang elektronik.
Tindakan ini merupakan langkah konkret dalam memberantas peredaran barang terlarang di wilayah Kediri. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa lebih aman dan terhindar dari bahaya narkoba yang merusak generasi muda. Kejari Kediri menegaskan komitmennya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba, sehingga keadilan dan keamanan dapat terjaga dengan baik di kota ini.
