Menurut Camat Ngasem, sejauh ini debit air di Kecamatan Ngasem masih mencukupi. Karena ada beberapa titik sumber di wilayah Ngasem yang dapat mengairi persawahan warga. Tinggal bagaimana petani bisa memaksimalkan air tersebut untuk mangairi sawah.
Sementara itu di musim penghujan, para petani dapat mencukupi kebutuhan e-Warung melalui program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Setiap bulan, mereka bisa menyediakan 3-4 ton beras yang kemudian dikemas 5 kg, menggunakan bantuan alat pemisah antara beras kecil dan beras besar.
“Terkait agenda pilkades yang akan dilaksanakan serentak di Kabupaten Kediri, saya berharap warga dapat tetap menjaga keamanan desanya. Semoga dapat memilih pemimpin yang mampu bersinergi dengan warga, utamanya di bidang pertanian,” kata Camat Ary.
Ketua Gapoktan Tani Makmur, Suyitno mengatakan, rapat pembagian air irigasi dilakukan dengan pembagian yang dilakukan setiap blok dan dipandu oleh ketua blok. Setiap tahun di musim kemarau selalu diadakan musyarawah agar tidak terjadi gesekan antar petani.
“Sebelumnya diatur dulu per blok berapa jam dan berapa areal lahannya. Jika dirasa belum cukup, masing-masing blok bisa ditambah diesel yang biayanya dibebankan kepada setiap blok. Biaya ini dipikul bersama,” terang Suyitno. ( bag / adv / kominfo )