Example floating
Example floating
KediriPemerintahanPolitik Birokrasi

Warga Tempurejo Desak SPBU, Pengeboran Ulang dan Kompensasi Kini!

×

Warga Tempurejo Desak SPBU, Pengeboran Ulang dan Kompensasi Kini!

Sebarkan artikel ini
Warga Tempurejo Desak SPBU, Pengeboran Ulang dan Kompensasi Kini!
Warga Tempurejo Desak SPBU, Pengeboran Ulang dan Kompensasi Kini!

MEMO kediri

Kasus pencemaran minyak di Kelurahan Tempurejo, Pesantren, terus berlanjut dengan warga yang terdampak mengajukan empat tuntutan penting kepada manajemen SPBU 5464135. Mereka menuntut pengeboran ulang sesuai dengan titik yang ditentukan oleh tim Institut Teknologi Surabaya (ITS), uji laboratorium untuk memastikan kualitas air kembali normal, serta bantuan air bersih dan kompensasi hingga air dinyatakan layak konsumsi. Warga juga meminta agar SPBU bertanggung jawab jika pencemaran terjadi lagi di masa depan. Respons pihak SPBU terhadap tuntutan ini masih menunggu surat tertulis resmi dari warga.

Empat Tuntutan Warga Tempurejo untuk Atasi Pencemaran Minyak

Kasus pencemaran minyak di Kelurahan Tempurejo, Pesantren masih belum sepenuhnya teratasi. Warga yang terdampak kejadian ini mendesak manajemen SPBU 5464135 untuk memenuhi empat tuntutan utama mereka.

Pertama, mereka meminta agar dilakukan pengeboran ulang sesuai dengan titik yang telah ditentukan oleh tim Institut Teknologi Surabaya (ITS). Semua biaya terkait pengeboran dan perlengkapannya harus ditanggung oleh SPBU. Kedua, setelah pengeboran dilakukan, wajib dilakukan uji laboratorium oleh tim ITS untuk memastikan bahwa kualitas air bersih kembali normal, tidak menimbulkan bau, dan aman untuk dikonsumsi.

Ketiga, warga juga menuntut agar bantuan berupa air minum, air bersih, dan uang kompensasi terus diberikan hingga air yang mereka gunakan dinyatakan layak konsumsi oleh tim ITS. Dan terakhir, jika pencemaran minyak terjadi lagi, mereka meminta SPBU bertanggung jawab untuk menangani masalah tersebut.

Tuntutan-tuntutan ini telah menjadi kesepakatan bersama di antara warga yang terkena dampak. Salah satu warga, Satriyo, berharap agar sumurnya kembali normal dan tidak berbau. “Sumur saya dinyatakan nol TPH-nya, tetapi kenyataannya masih mengeluarkan bau,” keluh Satriyo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *