Melalui Dinas Pendidikan setempat, pemkot memberikan bantuan berupa kain seragam sekolah. Tetapi, karena keterbatasan kewenangan yang dimiliki, untuk ongkos kain jahit seragam diserahkan kepada tiap-tiap siswa. Berbeda, dengan pelajar tingkat SD dan SMP yang diberi bantuan secara penuh baik kain seragam sekolah maupun biaya jahitnya.
Baik DPRD maupun Pemkot Kediri berharap, Pemprov Jatim bersungguh-sungguh dalam mengelola pendidikan tingkat SMA/SMK. Khususnya dalam mengalokasikan anggaran. Sehingga ke depan diharapkan tidak ada siswa-siswi SMA/SMK yang putus sekolah hanya karena tidak bisa membayar uang SPP atau biaya sekolah lainnya.
Sepanjang tahun 2017, Pemkot Kediri juga mengalokasikan dana bantuan pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah atas serta perguruan tinggi. Biaya pendidikan ini diperuntukkan bagi para pelajar maupun mahasiswa asal Kota Kediri dari golongan keluarga pra sejahtera.
Pemkot Kediri kembali mengusulkan dana bansos pendidikan untuk alokasi tahun 2018 mendatang melalui RAPBD yang sudah selesai dibahas dengan kalangan legislatif. Pagu anggarannya cukup besar yakni, mencapai Rp 10 miliar dalam setahun. Dana ini bisa diakses oleh pelajar dan mahasiswa yang kurang mampu. Dengan harapan beban biaya sekolah yang mahal itu dapat tereduksi.