Saat ini, Lapas Kediri sedang membina tiga napiter dari berbagai latar belakang.
Kerajinan Tangan ‘Love Indonesia’ dan ‘Bhineka Tunggal Ika’ oleh Napiter
Keberhasilan dalam menciptakan kerajinan gelang oleh napiter menunjukkan efektivitas dari program deradikalisasi yang telah dilakukan oleh Lapas Kediri dengan dukungan dari BNPT, Densus 88, dan BIN.
Budi berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan positif bagi para narapidana, karena hal tersebut dapat meningkatkan keterampilan mereka, khususnya para napiter.
Salah satu napiter yang tidak disebutkan namanya menyatakan rasa syukurnya karena mendapatkan dukungan untuk mengembangkan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan, meskipun sedang menjalani masa hukuman di dalam Lapas.
Mereka menggunakan bahan dasar tas kresek dan benang, serta membutuhkan kesabaran dalam proses pembuatannya.
Pihak keamanan Lapas memberikan izin kepada mereka untuk mendapatkan benang, sehingga mereka dapat terus berkarya tanpa hambatan di dalam Lapas.
Kontribusi Positif Narapidana Terorisme: Membuat Kerajinan Tangan Sebagai Bukti Kesuksesan Program Deradikalisasi di Lapas Kediri
Kesuksesan program deradikalisasi di Lapas Kediri tercermin dalam penciptaan kerajinan tangan oleh narapidana terorisme. Melalui pembinaan yang baik, narapidana mampu mengisi waktu luangnya dengan aktivitas positif, seperti membuat souvenir gelang dengan pesan “Love Indonesia” dan “Bhineka Tunggal Ika”.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk BNPT, Densus 88, dan BIN, juga menjadi faktor penting dalam mencapai hasil positif ini. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan narapidana, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa mereka dapat berkontribusi secara positif meskipun berada di dalam Lapas.
Dengan adanya izin dari pihak keamanan Lapas, mereka dapat terus berkarya tanpa hambatan, membuktikan bahwa program deradikalisasi ini memberikan dampak positif yang signifikan.