Kediri, memo.co.id
Warga Lingkungan Majekan RT 25 dan 27, RW 05 Kelurahan Pesantren Kecamatan Pesantren Kota Kediri keluhkan kondisi air yang diduga tercemari limbah PG. Pesantren.
Warga yang ada di RT 27 dan RT 27 harus rela membeli untuk memenuhi kebutuhan air minum, mandi, mencuci hingga untuk memasak, pasalnya air di kedua RT tersebut berwarna merah, juga berbuih serta mengeluarkan bau yang menyengat. Hal ini diungkapkan oleh ketua RT 25, RW 05 Suparli saat ditemui disekitar rumahnya, Senin (29/1/2018).
Suparli ketua RT 25 menjelaskan bahwa air warga sekitar tidak dapat digunakan sudah lama, tapi yang paling parah tiga minggu terakhir.
“Warga setiap hari harus membeli dan meminta air bersih untuk kebutuhan mck, karena sumber air di daerah tersebut terkontaminasi limbah dari Pabrik Gula Pesantren sudah lama, dan yang paling parah mulai sejak 3 minggu kemarin, “jelasnya.
Masih kata RT Suparli, selain warna airnya merah, airnya juga mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
“Masyarakat sekarang sudah tidak bisa memakai air tersebut, air kalau dipakai mandi menimbulkan gatal gatal, dan betwarna merah dan berbau sangat menyengat, “tambahnya.
