Namun, nampaknya teriakan itu tidak didengar oleh Srianto. Beberapa saat kemudian, kereta juga membunyikan bel beberapa kali sebagai tanda peringatan. Namun, tabrakan pun tak dapat dihindarkan. Bagian belakang motor yang dikendarai Srianto terserempet oleh badan kereta api. Akibatnya, Srianto terpental dari motor.
Kecelakaan Srianto: Pelajaran Penting tentang Kesadaran dan Respons Cepat
“Mungkin ketika dia sudah berada di atas rel, baru sadar sehingga langsung mempercepat motor. Bagian belakang motornya yang tertabrak,” jelas Sumijan sambil menunjukkan rambu-rambu di perlintasan yang bengkok akibat benturan dengan motor Srianto.
Insiden kemarin siang menyebabkan Srianto mengalami luka parah di kakinya dan punggungnya. Meskipun begitu, menurut Sumijan, dia masih dalam keadaan sadar.
“Warga sekitar langsung membantu mengangkat korban ke pinggir,” tambah Sumijan setelah kejadian tersebut.
Dalam keterangan terpisah, Kapolsek Papar Iptu Djuri Winarto melalui Kepala SPKT Aiptu Sukirno mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, Srianto langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Kediri (RSKK) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Korban telah di-scan, namun hasil scan-nya belum keluar. Luka terlihat di bagian kaki dan punggung akibat benturan dengan tiang pembatas,” jelasnya.
Pentingnya Kesadaran dan Respons Cepat di Perlintasan Kereta Api: Pelajaran dari Kecelakaan Srianto
Insiden kecelakaan yang menimpa Srianto, seorang Kepala Dusun (Kasun) dari Kayenkidul, Papar, menjadi peringatan penting akan bahaya melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Meskipun sudah ada peringatan dari kerabatnya, Srianto tidak mendengar karena terfokus pada perjalanan.
Ketidaktahuan dan kecerobohan dapat berujung pada konsekuensi serius, seperti yang dialami Srianto dengan luka parah pada kakinya dan punggungnya. Warga sekitar yang sigap membantu setelah kejadian tersebut menunjukkan pentingnya solidaritas dan respons cepat dalam situasi darurat seperti ini.