Mantan Ketua DPRD Kabupaten Blitar menjelaskan, acara seperti ini bisa diagendakan setiap tahun sekali, sebagai pelestari kekayaan kazanah bangsa yang majemuk. “Momen ini selaku anak bangsa, kita sambut pula hari lahirnya Pancasila. Sehingga, nilai-nilai luhur di dalamnya telah menjadi kesatuan dengan perbedaan kebudayaan, yang mampu menyatukan anak bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Eka,” ujarnya.
Bahkan sebelum acara dimulai, para budayawan yang datang dari berbagai daerah, lebih dulu melakukan napak tilas di situs-situs peninggalan kerajaan majapahit. Diantaranya, mereka menyempatkan diri ziarah ke makam Bung Karno dan dilanjutkan ke Candi Penataran.
Acara yang diprakarsai PDI-P Provinsi Jawa Timur tersebut mendapatkan antusiasme dari para pelaku seni se-Jawa dan Bali. Sehingga para pelaku sejarah dan budaya dalam acara tersebut mampu mempererat tali persatuan dan saling meberikan edukasi kepada generasi muda. Para pelaku seni tentu sadar akan pentingnya memelihara budaya para leluhur yangmana merupakan simbol kebhinekaan, yaitu bangsa yang berbeda namun tetap dalam kesatuan NKRI.
“Untuk itu kita gelar acara ini, agar para pelaku budaya dan seni lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. Merekalah para tokoh-tokoh yang mampu mempersatukan anak bangsa lewat kesenian. Sebagai wujud budaya salah satu manifestasi keluhuran budi pekerti adiluhung, yang patut kita lestarikan sepanjang masa.” imbuh Guntur Wahono.(van)