Menurutnya, pengalihan kegiatan belajar-mengajar terpaksa dilakukan, karena seluruh ruang kelas yang digunakan 45 siswa tidak layak dan berbahaya. Sebab dikhawatirkan terjadi longsor susulan. “Saat ini dilakukan pembersihan dan mengevakuasi sejumlah barang-barang di dalamnya ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Suparman menjelaskan, plengsengan penahan jalan tersebut longsor dua kali, setelah wilayah Dongko diguyur hujan deras selama lebih 3 jam. Longsor pertama terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, sedangkan longsor kedua pada tengah malam.
Kini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupoaten Trenggalek, renrang pelaksanaan proses belajar mengajar di SMP tersebut. FDalam waktu dekat, pengelola sekolahan SMP itu juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Trenggalek, untuk mencarikan solusinya. ( jk/*)