Kediri, Memo
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengajak dialog para pedagang Pasar Kandangan. Menyusul, rencana untuk melakukan penataan terhadap pasar tradisional tersebut.
Cara dialog ini sebelumnya juga dilakukan oleh bupati yang karib disapa Mas Dhito ketika akan memindahkan pedagang Pasar Wates ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS). Terbukti, dengan pedagang diajak dialog, pekerjaan revitalisasi berjalan lancar hingga Pasar Wates menjadi salah satu pasar tradisional percontohan di Kediri.
Mas Dhito mengatakan, Pasar Kandangan menjadi pusat perekonomian untuk wilayah Kediri bagian Timur. Berbeda dengan Pasar Wates, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana merelokasi Pasar Kandangan dengan lokasi yang lebih luas.
“Hari ini kita berdialog, karena kami ini yang ada di pemerintah daerah tidak ingin mengambil keputusan secara sepihak,” kata Mas Dhito.
Hasil dialog sore itu, Mas Dhito mencatat berbagai persoalan yang menjadi keluhan dan harapan pedagang. Meliputi, keamanan pasar, kepemilikan lapak lebih dari satu, perlunya pemetaan antara pedagang basah dan kering termasuk banyaknya pedagang yang berjualan di luar area pasar.
“Ini nanti akan kami lakukan perhitungan secara proporsional, agar pedagang yang diluar bisa masuk ke dalam tapi yang di dalam juga tidak terganggu,” urainya.
Adapun terkait relokasi Pasar Kandangan, Mas Dhito menyebut pihaknya masih harus melihat lokasinya apakah layak untuk ditempati pedagang dan dibangun pasar. Harapannya, dengan rencana relokasi itu nantinya dapat memecah kemacetan termasuk persoalan di Pasar Kandangan.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menambahkan, dibandingkan dengan Pasar Wates, jumlah pedagang Pasar Kandangan jauh lebih banyak. Terdata, terdapat 450 pedagang yang ada di Pasar Kandangan sedangkan pasar Wates terdata 386 pedagang.
“Itu belum pedagang-pedagang baru yang ada di luar, secara luasan Pasar Kandangan juga lebih sempit daripada Pasar Wates,” urainya.
Lebih lanjut Tutik menyampaikan, pedagang baru yang terus bertambah menjadikan kondisi pasar kurang tertata dengan baik. Kondisi bangunan pasar dua lantai pun tidak dapat dimanfaatkan sesuai harapan. (Adv/Kominfo)