Pelatihan pembuatan tempe di Lapas Kelas IIA Kediri memberikan warga binaan pemasyarakatan (WBP) keterampilan baru untuk masa depan setelah mereka bebas. Dengan produksi harian mencapai puluhan kilogram, program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan peluang kerja bagi narapidana.
Revitalisasi Narapidana: Tempe dari Penjara untuk Pasar Global
Untuk meningkatkan kreativitas narapidana, Lapas Kelas IIA Kediri saat ini memberikan pelatihan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk menguasai keterampilan pembuatan tempe. Budi Ruswanto, Kalapas IIA Kediri, mengungkapkan hal ini pada hari Jumat, 14 Juni 2024.
Menurut Budi, pelatihan membuat tempe ini juga dimaksudkan sebagai persiapan bagi WBP yang akan segera bebas dari masa hukuman mereka. “Setiap harinya, produksi tempe mencapai puluhan kilogram, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga binaan di dalam Lapas. Kami berharap ke depannya, tempe yang diproduksi oleh WBP bisa dijual di pasar untuk dikonsumsi masyarakat luas,” ujarnya.
Saat ini, peningkatan keterampilan bagi WBP dilaksanakan di Aula Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kulon Kali Kediri. Langkah ini bertujuan untuk membantu narapidana agar lebih mandiri ketika kembali ke masyarakat.