“Awal penugasan, kami observasi lingkungan sekolah, dapat info kalau daerah tersebut tak jarang yang minum minuman keras. Bahkan dulu sempat ada siswa SD yang sudah minum minuman keras,” ucap Wildan.
Ia dan tim kampus mengajar berinisiatif untuk bekerjasama dengan BNNK Trenggalek, agar siswa-siswi mendapat pemahaman sejak dini. Mulai dari bahaya merokok, miras, dan bahaya narkoba.
Tri Astutik, Kepala SDN 2 Sumberejo, mengatakan bahwa sosialisasi bahaya napza ini penting untuk pemahaman dan pencegahan pada anak usia sekolah dasar.
“Baik karena anak memahami bahaya penggunaan napza dan menghindari pergaulan yang menjerumuskan,” kata perempuan 44 tahun itu.
Tri merasa bahwa pemahaman dan pencegahan harus dimulai sedini mungkin, karena berdampak pada pola hidup anak.
“Semoga anak-anak semakin memahami pola hidup bersih dan sehat, serta cara mencegah penggunaan napza,” tukas Tri Astutik. (Adv/Kominfo)