Example floating
Example floating
Kediri

Solusi Ampuh untuk Mengatasi Kerusakan Bangunan Penahan di Sumber Kweden

×

Solusi Ampuh untuk Mengatasi Kerusakan Bangunan Penahan di Sumber Kweden

Sebarkan artikel ini
Solusi Ampuh untuk Mengatasi Kerusakan Bangunan Penahan di Sumber Kweden
Solusi Ampuh untuk Mengatasi Kerusakan Bangunan Penahan di Sumber Kweden

MEMO kediri

Kerusakan bangunan penahan kolam di Sumber Kweden menjadi sorotan utama dalam upaya menjaga keamanan dan keberlanjutan sumber air tersebut. Meskipun sering digunakan oleh masyarakat setempat untuk berbagai kegiatan seperti mandi, berenang, dan memancing, kerusakan tersebut menimbulkan risiko yang perlu segera diatasi.

Mengintip Mengerikan! Bangunan Kolam Sumber Ambrol, Ancam Pengunjung?

Meskipun selalu ramai dengan anak-anak yang rajin bermain di sana, nampaknya sumber air ini membutuhkan perhatian ekstra. Beberapa bagian bangunan penahan kolam sumber malah roboh. Kemungkinan besar karena fondasi yang tidak sesuai dengan karakteristik sumber menjadi penyebab utamanya.

Anak-anak usia sekolah dasar itu senang mandi dan berenang di Sumber Kweden. Mereka seolah-olah tidak memperhatikan kondisi sekitarnya yang memprihatinkan. Di kolam seluas sekitar 10×70 meter itu, hampir setengah dari bangunan penahannya roboh. Beberapa bagian penahanan tersebut rusak, menyebabkan reruntuhan jatuh ke dalam kolam air.

Setidaknya ada 11 titik di penahanan yang roboh. Kerusakannya bervariasi. Beberapa sudah diperbaiki, dengan cara memasang jaring-jaring dan menumpuk batu. Namun, beberapa lainnya dibiarkan tanpa perbaikan.

“Gedung ini baru saja diperbaiki satu sisinya. Awalnya juga roboh, kemudian diperbaiki,” kata Gusa, salah satu pengunjung.

Tantangan Bangunan Pengaman Kolam yang Ambrol

Pria yang sering mengunjungi Sumber Kweden bersama anak-anaknya itu mengatakan bahwa penahanan di sana sering roboh. Salah satunya disebabkan oleh erosi air. “Karena penahanan tersebut memblokir aliran air. Jadi, tergerus oleh air,” katanya.

Menurutnya, kawasan sumber air seharusnya dibangun dengan bentuk beronggokan atau menggunakan batu-batu yang disusun dan diperkuat dengan kawat, tanpa menggunakan semen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *