“SPP Rp200 ribu itu ada tambahan Rp 80 ribu, Rp 30ribu mulai Januari untuk dana pendamping pembangunan Rp 50 ribu mulai bulan Juni kemarin yang digunkan sekolahan untuk pembangunan laboratorium fisika diatas lantai satu, “ungkap KS Abdul Basitd.
Masih menurut Abdul Basitd Aksi mogok dari siswa kelas X dan XI pihak sekolah hanya bisa mengarahkan belajar mengajar karena siswa mempunyai aspirasi yang tidak sama.
“Tidak semua siswa melakukan aksi mogok belajar siswa, karena aspirasi yang tidak sama ,kita lakukan proses pendidikan berjalan seperti biasa, nantinya akan kita rapatkan nantinya kita akan disesuaikan dengan kemampuan masing masing anak siswa, “pungkas KS Abdul Basitd.