Example floating
Example floating
Kediri

Penemuan Menakjubkan di Bukit Klotok: Kompleks Peribadatan Kuno

×

Penemuan Menakjubkan di Bukit Klotok: Kompleks Peribadatan Kuno

Sebarkan artikel ini
Penemuan Menakjubkan di Bukit Klotok: Kompleks Peribadatan Kuno
Penemuan Menakjubkan di Bukit Klotok: Kompleks Peribadatan Kuno

“Di patirtan, kami berhadapan dengan batu-batu besar dan air. Saluran air dari patirtan ini tertimbun material dari atas, jadi tertutup tapi tetap merembes,” lanjut Nurmala.

Signifikansi Kultural dan Historis Temuan di Bukit Klotok

Mengungkap kawasan situs ini memerlukan waktu yang cukup lama. Koordinator Ekskavasi Candi Klotok dari BPK Jatim, Nugroho Harjo Lukito, mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu hingga sembilan tahun untuk mengungkap hampir keseluruhan kawasan bersejarah tersebut. Meskipun belum sepenuhnya terungkap, ia menyimpulkan bahwa terdapat kompleks peribadatan yang sangat luas dengan komponen yang lengkap.

“Hingga hari ini, kami sudah menemukan tiga candi, dua paseban, satu pintu gerbang, dan patirtan,” ujarnya.

Selama proses ekskavasi ini, Nugroho juga harus membagi waktunya antara situs Klotok dan Candi Gambar Wetan di Kabupaten Blitar yang saat ini sedang dipugar. “Biasanya saya setengah hari di sini dan setengah hari di sana,” tambahnya.

Menurut Nugroho, situs Klotok memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan situs-situs lainnya yang pernah dikunjunginya. Komponen situs di Klotok sangat lengkap, sesuatu yang jarang ditemukan di tempat lain.

“Situs ini merupakan satu kesatuan yang mewakili kompleks peribadatan atau candi. Saya belum pernah menemukan situs yang selengkap ini,” ungkapnya. Berdasarkan hasil ekskavasi selama sembilan tahun, Nugroho menyimpulkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan kompleks peribadatan yang luas.

Gunung yang sering disucikan ini diperkirakan dulunya adalah wanasrama, yaitu kawasan suci tempat masyarakat mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa pada masa itu. Aktivitas dimulai dari Gua Selomangleng, diikuti dengan pembersihan diri di petirtaan, dan kemudian menuju ke puncak candi.

Interpretasi mengenai adanya wanasrama ini didukung oleh tidak ditemukannya atribut aliran keagamaan tertentu di kawasan candi, yang menunjukkan bahwa orang-orang pada masa itu menanggalkan semua atribut diri mereka sebelum beribadah di tempat tersebut. “Sekarang, istilahnya, kamu tidak perlu membawa nama Muhammadiyah, Syiah, atau NU. Mereka hanya berkomunikasi dengan Yang Maha Kuasa,” tutup Nugroho, menggambarkan bagaimana peradaban masa lalu mungkin mewarnai kawasan sejarah tersebut.

Penemuan Kompleks Peribadatan di Bukit Klotok: Keunikan dan Tantangan Ekskavasi

Ekskavasi di Bukit Klotok telah mengungkap kompleks peribadatan yang sangat luas dengan berbagai komponen, termasuk candi, paseban, pintu gerbang, dan patirtan. Hasil penggalian menunjukkan bahwa situs ini merupakan salah satu yang paling lengkap yang pernah ditemukan. Temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang struktur dan praktik peribadatan kuno yang berlangsung di kawasan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *