Example floating
Example floating
KediriPolitik Birokrasi

Pasar Loak di Jl Sriwijaya Kembali Ramai! Pedagang Ungkap Alasannya

×

Pasar Loak di Jl Sriwijaya Kembali Ramai! Pedagang Ungkap Alasannya

Sebarkan artikel ini
Pasar Loak di Jl Sriwijaya Kembali Ramai! Pedagang Ungkap Alasannya
Pasar Loak di Jl Sriwijaya Kembali Ramai! Pedagang Ungkap Alasannya

MEMO kediri

Pasar loak di Jl Sriwijaya kembali ramai dengan puluhan pedagang yang memilih untuk berjualan di sana, meninggalkan lokasi relokasi di Kelurahan Kaliombo. Mereka mengungkapkan bahwa sepi pembeli dan biaya parkir yang memberatkan membuat mereka kembali ke lapak lama, menemukan kenyamanan dan peluang bisnis yang lebih baik.

Hari dan Joko Sampaikan Pengalaman Berjualan Pasca-Relokasi

Selama sebelas tahun tinggal di lokasi relokasi di Kelurahan Kaliombo, pedagang pasar loak tampaknya mulai merasa tidak nyaman. Mereka merasa tidak nyaman karena sepi pembeli, sehingga banyak yang memutuskan untuk kembali berjualan di Jl Sriwijaya, tempat mereka biasa berdagang sebelumnya.

Pada Rabu (7/2) yang lalu, pantauan media menunjukkan bahwa Jl Sriwijaya yang beberapa belas tahun lalu bersih dari pedagang kaki lima, kini sudah kembali ramai. Setidaknya ada puluhan pedagang yang membuka lapak di sana, menjual berbagai macam barang bekas.

Banyak sepeda motor terparkir di pinggir jalan, mendekati lapak-lapak para pedagang tersebut. “Saya sudah berjualan di sini sejak tahun 2014,” ujar Hari, salah seorang pedagang akik di Jl Sriwijaya.

Hari mengungkapkan bahwa dia hanya mampu bertahan sekitar dua tahun di lokasi relokasi. Dia menyebutkan bahwa pasar Kaliombo sangat sepi, dengan pengunjung yang ramai hanya pada hari Minggu. Selain itu, lokasinya dinilai kurang strategis, menyebabkan sedikitnya pembeli.

“Di sini setiap hari selalu ramai,” tambahnya. Dia menduga bahwa lokasi relokasi di Kaliombo membuat pengunjung kesulitan, terutama karena biaya parkir yang harus dibayar. “Itu membuat pengunjung malas datang ke pasar loak,” katanya.

Kembalinya Pedagang Pasar Loak ke Jl Sriwijaya

Karena itu, para pedagang lebih memilih berjualan di Jl Sriwijaya. Di sana, pembeli tidak perlu membayar parkir, dan kondisi jalannya pun lebih ramai. “Orang yang sebelumnya tidak berniat beli jadi ingin membeli. Di sini juga tidak ada biaya parkir,” ujarnya, seraya menyebut bahwa dalam sehari dia bisa mendapat untung sekitar Rp 100 ribu dari penjualan akik.

Keadaan tersebut sangat berbeda dengan yang dialami di lokasi relokasi. Di sana, dia kesulitan mendapatkan pembeli. “Kami berharap bisa kembali berjualan di Jl Sriwijaya,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *