“Aliran air sungainya ini yang saya takutkan bisa mengganggu kekuatan dari jembatan swadaya ini, jadi akan ditutup kalau hujan,” tandasnya.
Royani, salah satu penjaga jembatan darurat asal Desa Ngadi, Kecamatan Mojo mengungkapkan, ada sembilan orang yang berjaga secara bergantian selama 24 jam setiap harinya. Mengantisipasi terjadi kejadian yang tidak diinginkan, jarak pengendara motor yang melintas diatur untuk mencegah banyak beban tertumpu di atas jembatan.
“Kalau Sabtu-Minggu itu yang melintas cukup banyak. Tapi, setiap hari kita jaga, yang lewat kita atur jaraknya,” ucapnya. ( Adv/Kominfo)