MEMO KEDIRI, KEDIRI – Bandara Dhoho Kediri belum dapat melayani jemaah haji karena kekurangan fasilitas embarkasi. Kurangnya persiapan menyebabkan jemaah harus berangkat melalui Surabaya.
Kendala Embarkasi Jadi Penghambat Keberangkatan Jemaah Haji dari Bandara Dhoho Kediri
Pembahasan tentang Bandara Dhoho Kediri yang belum dapat melayani jemaah haji karena kurangnya embarkasi merupakan perhatian utama. Pada tahun ini, harapan para jemaah haji untuk berangkat ke Tanah Suci dari Bandara Dhoho Kediri pupus. Meskipun bandara tersebut telah aktif dalam penerbangan lokal, namun belum siap untuk menangani keberangkatan jemaah haji dalam jumlah besar. Kendala utamanya adalah kurangnya fasilitas embarkasi di Kediri untuk menampung jemaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten Kediri, Sukadi, menjelaskan bahwa bandara internasional tersebut belum siap untuk melayani jemaah haji karena tidak adanya embarkasi. Embarkasi diperlukan untuk menampung dan mempersiapkan jemaah haji sebelum keberangkatan mereka ke Tanah Suci. Dia mengungkapkan bahwa hal ini tidak akan terwujud dalam tahun ini.
Untuk memenuhi kebutuhan embarkasi, salah satu solusi yang diusulkan adalah menggunakan hotel berkapasitas besar sebagai tempat sementara untuk menampung jemaah haji. Namun, proyeksi ini akan memakan waktu yang cukup lama untuk direalisasikan dan tidak mungkin terjadi dalam tahun ini, terutama karena keberangkatan jemaah haji sudah sangat dekat. Sebagai alternatif, keberangkatan jemaah haji dari Kediri akan dilakukan melalui Surabaya. Saat ini, fokus pemerintah adalah pada pengembangan bandara.
Jadwal keberangkatan jemaah haji dari Kediri Raya dijadwalkan pada akhir Mei. Sekitar 1.400 calon jemaah haji masih menunggu penerbitan visa yang sedang diproses oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur. Dari Kabupaten Kediri sendiri, ada sebanyak 1.109 calon jemaah haji yang akan berangkat, dibagi dalam tiga kelompok terbang. Mereka dijadwalkan untuk berangkat pada gelombang kedua, pada 31 Mei.
Di Kota Kediri, ada tambahan 304 calon jemaah haji yang akan berangkat dalam kloter 76. Mereka juga akan terbang melalui Bandara Internasional Juanda Sidoarjo. Persyaratan administratif untuk keberangkatan ke Tanah Suci telah diselesaikan, termasuk pembuatan paspor dan vaksin. Pembuatan visa sedang dalam proses di Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur.
Untuk jemaah haji lansia atau yang memiliki disabilitas, Kementerian Agama membuka kesempatan penggabungan keberangkatan dengan pendampingan keluarga atau kerabat. Kota Kediri mendapat tiga kuota untuk jemaah lansia. Bagi yang tidak memiliki pendamping, mereka akan mendapat pendampingan dari panitia selama perjalanan dan di Tanah Suci.
Bandara Dhoho Kediri Belum Siap, Jemaah Haji Terpaksa Berangkat Lewat Surabaya
Kesulitan Bandara Dhoho Kediri dalam melayani jemaah haji karena tidak adanya embarkasi mengakibatkan jemaah harus mencari alternatif melalui Surabaya. Meskipun demikian, proses keberangkatan jemaah haji dari wilayah Kediri terus berlangsung dengan proses administratif yang sedang berjalan.
Pemerintah setempat juga terus berupaya dalam pengembangan bandara untuk mendukung keberangkatan jemaah haji di masa mendatang.