Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, menorehkan berbagai pencapaian signifikan dalam 100 hari kerjanya, mulai dari pengendalian inflasi hingga penanganan stunting. Dengan strategi 4K dan berbagai program bantuan sosial, Kota Kediri berhasil mencatat penurunan tingkat inflasi serta mengurangi jumlah bayi stunting. Selain itu, komitmennya terhadap pendidikan inklusif dan kelestarian lingkungan juga patut diapresiasi.
Rahasia Sukses Zanariah dalam 100 Hari Kepemimpinannya!
Selama 100 hari sejak dilantik pada 3 November 2023, Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, telah menorehkan banyak pencapaian penting dalam kepemimpinannya hingga hari ini, Senin (12/2/2024). Berkat kerja keras dari semua bagian organisasi perangkat daerah (OPD) serta dukungan penuh dari para pemangku kepentingan, berbagai prestasi signifikan telah berhasil diraih, mulai dari pengendalian inflasi, pembentukan produk hukum, hingga pemberian bantuan sosial dan modal, serta penanganan stunting.
Dalam upaya pengendalian inflasi, Kota Kediri mengadopsi strategi 4K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif, yang dijalankan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri untuk menekan laju inflasi.
Selain itu, tingkat inflasi selama masa kepemimpinan Zanariah cenderung menurun. Pada bulan November 2023, tingkat inflasi Month to Month (MtM) Kota Kediri berada pada angka 0,38%. Meskipun bulan Desember, yang biasanya mengalami peningkatan akibat perayaan Natal dan Tahun Baru, berhasil dikendalikan hingga mencapai 0,17%, sehingga inflasi tahunan Kota Kediri sesuai dengan target nasional sebesar 2,64%. Bahkan, pada bulan Januari 2024, inflasi turun hingga mencapai -0,06%.
Zanariah juga mengumumkan bahwa selama masa kepemimpinannya, beberapa produk hukum telah ditetapkan, seperti 3 Peraturan Daerah (Perda), 5 Peraturan Wali Kota (Perwali), 60 Surat Keterangan (SK) Wali Kota, serta Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2025-2026.
Saat ini, sedang dalam proses penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPD) 2025-2045 serta rencana awal RPJMD 2025-2029.
Dalam hal bantuan sosial pendidikan, Pj Wali Kota Kediri telah memberikan bantuan kepada 300 mahasiswa, 112 siswa SMA/SMK, dan menyediakan dana sebesar 600 juta rupiah untuk membantu siswa yang belum mengambil ijazah karena kendala administrasi keuangan di sekolah.
Selain itu, telah dilakukan beberapa kali acara wisuda bagi lulusan perguruan tinggi di Kediri dan pelepasan 1.172 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Nusantara PGRI Kediri, yang disesuaikan dengan kebutuhan program/kegiatan di 46 kelurahan.
Ditambahkan pula bahwa sebanyak 3.990 masyarakat telah menerima bantuan modal senilai 2,4 juta rupiah per orang, yang bertujuan sebagai modal usaha untuk pengembangan UMKM. Upaya juga telah dilakukan untuk memberikan bimbingan kepada UMKM di Kota Kediri dalam menyikapi hadirnya Bandara Internasional Dhoho, yang menghasilkan 10 UMKM yang berhasil lolos seleksi oleh Angkasa Pura Kediri dan siap beroperasi di tenant Bandara Internasional Dhoho.
Strategi Pengendalian Inflasi dan Program Sosial yang Membawa Perubahan
Dalam bidang kesehatan, Zanariah menegaskan bahwa Kota Kediri telah melakukan berbagai upaya sesuai dengan program nasional dalam penanganan stunting, seperti pemeriksaan ibu hamil 3 kali selama kehamilan dengan USG di Puskesmas, pemberian PMT dan pangan diet khusus bagi ibu hamil, pelayanan imunisasi dasar lengkap, Gerakan Minum Tablet Tambah Darah pada remaja putri dan calon pengantin, kunjungan ibu hamil berisiko tinggi, Gerakan Masyarakat Peduli ASI Eksklusif (GEMAPASI), dan GEMARIKAN dengan mengadakan bazar produk & bantuan pangan olahan ikan untuk balita stunting, serta langkah-langkah lainnya.
Semua upaya ini bertujuan untuk mengurangi angka stunting di Kota Kediri. Hasilnya, terjadi penurunan jumlah bayi stunting sebanyak 81 balita, dan jumlah kelurahan New Zero Stunting meningkat dari 24 menjadi 27 kelurahan dari total 46 kelurahan di Kota Kediri.
Diperhatikan juga kebutuhan warga berkebutuhan khusus, di mana dalam bidang pendidikan, ditambahkan sekolah inklusi dengan hadirnya SMPN 9, yang menjadikan layanan pendidikan lebih mudah dijangkau oleh teman-teman disabilitas.
Aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga telah ditingkatkan, dengan pembangunan lift menuju lantai dua di Balai Kota.
Pj Wali Kota Kediri juga telah memberikan bantuan sosial kepada orang dengan disabilitas berat, termasuk bantuan biaya hidup dan bantuan dari pemerintah pusat berupa sepeda listrik roda tiga, perlengkapan pijat, dan perlengkapan usaha.
Selain itu, berbagai program pelatihan keterampilan dan rehabilitasi juga telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Komitmen terhadap kelestarian lingkungan juga menjadi fokus utama, dengan kolaborasi bersama pecinta alam untuk melakukan reboisasi di sumber air, membersihkan saluran air, inlet, dan outlet untuk mencegah banjir.
Zanariah juga aktif dalam peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dengan menanam pohon di Burengan Sport Culinary Center serta menggalakkan gerakan menanam bahan makanan seperti cabai sebagai upaya kemandirian dan pengendalian inflasi.
“Saya yakin, dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, kita bisa mengatasi berbagai tantangan dan memberikan yang terbaik bagi Kota Kediri,” ujar Zanariah.
Kota Kediri: 100 Hari Kinerja Zanariah yang Penuh Prestasi Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Dengan kerja keras, kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, Kota Kediri semakin menunjukkan arah yang positif menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Semua pencapaian ini menjadi landasan kuat untuk melangkah maju dan mengatasi berbagai tantangan di masa mendatang, demi menciptakan Kota Kediri yang lebih baik untuk semua warganya.