Example floating
Example floating
Kediri

Sumber Buntung, Kekayaan Air yang Menyelamatkan Desa Tempurejo

×

Sumber Buntung, Kekayaan Air yang Menyelamatkan Desa Tempurejo

Sebarkan artikel ini
Sumber Buntung, Kekayaan Air yang Menyelamatkan Desa Tempurejo
Sumber Buntung, Kekayaan Air yang Menyelamatkan Desa Tempurejo

MEMO kediri

Sumber Buntung, kawasan yang kaya akan sumber airnya, menjadi sumber kehidupan bagi warga Desa Tempurejo, Kecamatan Wates. Dua mata air utamanya, Sumber Lanang dan Sumber Wedok, menjadi pusat aktivitas sehari-hari, meskipun hanya warga setempat yang sering memanfaatkannya.

Mata Air Sumber Buntung: Peran Vital dalam Kehidupan dan Konservasi

Kawasan Sumber Buntung adalah kaya akan sumber airnya. Luasnya sekitar 100 x 50 meter, dan terdapat banyak mata air kecil di sana. Meskipun demikian, warga hanya menggunakan dua mata air utamanya untuk keperluan yang berbeda.

Terletak di Desa Tempurejo, Kecamatan Wates, Sumber Buntung telah lama menjadi sumber air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat. Mereka menggunakan air dari sumber tersebut untuk berbagai aktivitas, seperti mencuci pakaian dan mandi.

Meskipun airnya melimpah, warga hanya memanfaatkan dua mata air utama di kawasan tersebut. Menurut Purwaningsih, seorang warga setempat, mata air tersebut dikenal sebagai Sumber Lanang dan Sumber Wedok, dengan Sumber Wedok digunakan khusus untuk perempuan karena diberi kain penutup untuk menjaganya tetap alami. Berbeda dengan Sumber Lanang yang sudah memiliki bangunan permanen di sekitarnya.

Meskipun ada bangunan permanen di sekitarnya, air tetap mengalir dari mata air tersebut dan digunakan oleh warga setempat untuk mandi dan mencuci pakaian. Penggunaannya terbatas pada penduduk setempat, dengan kunjungan dari luar sangat jarang.

Kedua mata air tersebut berjarak sekitar 80 meter, dengan Sumber Wedok sedikit tersembunyi sementara Sumber Lanang berada tepat di tepi jalan desa dan berlokasi lebih rendah.

Keberagaman vegetasi di sekitar mata air mendukung upaya konservasi air di sana. Beberapa pohon besar, seperti trembesi dan beringin, berperan sebagai penyimpan air. Sebelumnya, telah dilakukan kegiatan penanaman pohon di kawasan tersebut, terutama pohon trembesi.

Saat ini, pohon-pohon di sekitar mata air termasuk trembesi, bambu, sonokeling, pisang, dan kakao. Pohon trembesi menjadi yang tertua di sana meskipun beberapa di antaranya telah rubuh.

Sumber Buntung: Kearifan Lokal dan Tantangan dalam Pelestarian Sumber Air

Meskipun hanya memiliki dua mata air utama yang dimanfaatkan, Sumber Buntung di Desa Tempurejo tetap menjadi sumber kehidupan yang penting bagi masyarakat setempat. Sumber air tersebut, Sumber Lanang dan Sumber Wedok, memiliki perbedaan fungsi yang menjadikannya unik bagi warga. Meskipun telah ada pembangunan permanen di sekitarnya, keberadaan vegetasi yang beragam tetap mendukung konservasi air di kawasan tersebut.

Penanaman pohon, terutama pohon trembesi, juga telah dilakukan untuk memperkuat upaya konservasi. Meskipun demikian, tantangan tetap ada, seperti kejadian rubuhnya beberapa pohon trembesi. Namun, Sumber Buntung tetap menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Desa Tempurejo, menunjukkan betapa pentingnya pelestarian sumber daya alam bagi keberlanjutan hidup mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *