Kediri, Memo
Ketua Bawaslu Kab Kediri Zaifudin Yuri, mengatakan pemetaan kerawanan terhadap pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri, sebagai langkah preventif untuk memastikan pemilihan berjalan adil dan transparan.
“Pemetaan kerawanan pemilu inimembutuhkan peran aktif masyarakat dan terutama media. Kami berharap media bisa menjadi mitra strategis dalam menyebarkan informasi yang benar dan objektif, sehingga potensi konflik bisa diminimalisir,” ujar Zaifuddin Zusri
Bertempat di Grand Surya Hotel Kediri, Minggu (18/8) Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kediri mengadakan sosialisasi pengawasan dan pemetaan kerawanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri tahun 2024
Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh Forkopimda dan para jurnalis dari wilayah Kediri Raya. Dalam kesempatan tersebut, Bawaslu menghadirkan narasumber utama, Dr. Nur Solikin, M.MA, pengajar Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dr. Nur Solikin, M.MA, seorang dosen dari UNP Kediri, memberikan pandangannya mengenai dinamika politik lokal dan bagaimana pemetaan kerawanan dapat menjadi alat strategis untuk memitigasi konflik selama proses pemilu.
“Dengan memahami peta kerawanan, kita bisa mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya gesekan di masyarakat. Pemilu yang damai dan adil adalah tanggung jawab kita bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jawa Timur, Abdul Waris, dalam pernyataan tertulis, menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat di setiap tahap pemilihan.
“Pengawasan pemilu harus dilakukan dengan penuh integritas dan profesionalisme. Kita harus mampu mendeteksi dan menangani setiap potensi kerawanan sejak dini,” ungkapnya. ( Hamzah )