Ekspedisi Penyelamatan Mata Air di Lereng Gunung Klotok: Ratusan Relawan Bergandengan Tangan untuk Menghijaukan Daerah. Jawa Pos Radar Kediri, bersama akademisi dan komunitas, menggelar kegiatan penanaman pohon di Sumber Panguripan, Manyaran.
Sebuah inisiatif untuk mengatasi kondisi ‘lampu kuning’ sumber air yang memerlukan perhatian serius dalam upaya penyelamatan.
Menanam Harapan di Lereng Gunung Klotok
Medan yang curam di lereng Gunung Klotok tidak dapat meredam semangat dari ratusan relawan yang berkomitmen untuk melakukan upaya penghijauan. Para peserta, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, komunitas, dan warga sekitar, dengan antusias menanam pohon di kawasan Sumber Panguripan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Ekspedisi Penyelamatan Mata Air dan Penghijauan yang diprakarsai oleh Jawa Pos Radar Kediri.
Upaya penghijauan di mata air yang menjadi penopang hidup bagi ratusan penduduk setempat adalah puncak dari rangkaian kegiatan tersebut. Sebelumnya, koran terkemuka di Kediri Raya ini telah mengadakan ekspedisi mata air yang melibatkan akademisi dari Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, Pemerintah Kabupaten Kediri, Perhutani, dan para aktivis lingkungan.
Direktur Jawa Pos Radar Kediri, Kurniawan Muhammad, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah lanjut dari pemberitaan tentang kondisi ratusan sumber air di Kediri Raya. Melalui upaya penghijauan dan analisis menyeluruh terkait kondisi mata air, Radar Kediri berharap dapat menjadi bagian dari solusi.
“Setelah mengamati, kami menyimpulkan bahwa kondisi sumber air saat ini seakan-akan lampu kuning. Ini menandakan bahwa perlu perhatian dan kepedulian dari berbagai pihak untuk melakukan penyelamatan. Saatnya bertindak sebelum terlambat,” ujarnya.
Miswanto, Administrator Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, memberikan apresiasi terhadap upaya penyelamatan mata air ini. Menurutnya, menanam pohon dapat diibaratkan sebagai sedekah bumi. Dengan menanam pohon, kita seolah-olah menyelamatkan banyak nyawa.
“Dari diskusi dengan teman-teman yang melakukan penelusuran, terungkap bahwa air dari sumber ini biasanya dikonsumsi tanpa dimasak dan ternyata aman. Artinya, kualitas air kita sebenarnya masih baik. Kegiatan hari ini akan mempertahankan kualitas air yang baik tadi, yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat di hilir,” ungkapnya.
Penyelamatan Mata Air dan Penghijauan
Dia juga menyoroti fenomena kemarau panjang tahun lalu yang menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Bersamaan dengan penundaan periode penanaman yang biasanya selesai pada Oktober hingga November, proses penanaman hingga saat ini belum rampung.
Dengan mulai tingginya curah hujan, ia mendorong masyarakat untuk segera menanam pohon. “Hari ini (kemarin) adalah waktu yang tepat. Mari kita mulai, dan ke depannya, mari kita tingkatkan kegiatan penanaman pohon,” ajaknya.
Penting untuk dicatat bahwa acara kemarin dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin. Menurutnya, masalah air adalah suatu hal yang serius. Manusia seringkali tidak dapat memperlakukan sumber daya alam ini dengan bijak.
“Air, yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, kadang-kadang berubah menjadi sumber bencana ketika kita tidak dapat mengelolanya dengan bijak. Hari ini (kemarin, Red), kita bersama-sama dengan kesadaran masing-masing, berupaya untuk mempertahankan kehidupan yang berkelanjutan bagi setiap generasi,” katanya.
Upacara penanaman pohon kemarin juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dody Purwanto, perwakilan PT Gudang Garam Tbk, Iwhan Tri Cahyono, Rektor UNP Kediri, Zainal Afandi, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Wihujeng Ayu Rengganis, puluhan pelajar dari SMA Negeri 5 Taruna Brawijaya dan SMAN Grogol I, serta sejumlah komunitas yang peduli lingkungan.
Ratusan bibit pohon, termasuk yang berasal dari jenis buah-buahan dan ficus, tidak hanya ditanam di sekitar mata air, tetapi juga tersebar di lereng Gunung Klotok. Proses penanaman di sumber yang memberi kehidupan kepada setidaknya 210 jiwa akan terus berlanjut. Bibit pohon akan didistribusikan ke sumber-sumber lain yang berada di sekitar Bumi Panjalu.
Sukses Ekspedisi Penghijauan di Lereng Gunung Klotok: Melibatkan Komunitas dalam Upaya Nyata Menjaga Kualitas Air
Melalui Ekspedisi Penyelamatan Mata Air dan Penghijauan, Jawa Pos Radar Kediri bersama para relawan, akademisi, dan komunitas berhasil menggugah kesadaran akan pentingnya merawat sumber air di Lereng Gunung Klotok.
Dengan menanam ratusan bibit pohon, termasuk jenis buah-buahan dan ficus, tidak hanya di sekitar mata air, tetapi juga di lereng Gunung Klotok, mereka memberikan kontribusi nyata untuk mempertahankan kualitas air yang masih baik.
Upaya ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Perhutani dan Pemerintah Kabupaten Kediri, yang melihatnya sebagai langkah proaktif untuk melawan dampak kemarau panjang dan merusaknya lingkungan. Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, menegaskan bahwa kesadaran masyarakat akan sumber daya alam harus ditingkatkan agar kehidupan yang lestari dapat diwariskan ke generasi mendatang.
Dengan penanaman pohon yang masih akan berlanjut di berbagai sumber air di Bumi Panjalu, upaya kolektif ini menjadi tonggak penting dalam menjaga keberlanjutan hidup bagi masyarakat setempat.