Tentu saja itu dinilai disdag sangat mengganggu. Efeknya membuat pasar tidak kondusif. Kondisi tersebut akan mengubah tatanan serta wajah dari pasar yang telah dirancang sedemikian rupa. “Lama-kelamaan dikhawatirkan pengunjung tidak nyaman dan pasar menjadi sepi,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi, Tutik mengatakan, sekat tersebut dibatasi dengan ketinggian tertentu. Yang jelas pedagang lain harus tetap terlihat oleh pengunjung. Tak terkecuali, para pedagang yang ingin menambah meja permanen dengan cor. Hal tersebut sangat tidak dianjurkan.
Pasar Bendo direvitalisasi pada pertengahan 2018. Total ada, 35 kios dan 182 lapak pedagang yang disediakan di pasar Jalan Soekarno-Hatta, Pare ini. Selama revitalisasi, pedagang telah ditempatkan pada lokasi tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) yang berada di jalan seputaran pabrik rokok Apace
Pedagang Pasar Bendo di Kecamatan Pare yang akan menempati bangunan yang baru saja jadi harus benar-benar memperhatikan saran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri selaku pengelola. Mereka diberi batasan-batasan dalam menambah fasilitas. Hal ini agar pasar yang ditempati bisa kondusif demi kenyamanan bersama. ( Adv / Kominfo )