Dalam pemantauan penyembelihan hewan kurban oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota dan Kabupaten Kediri, puluhan hati sapi ditemukan terinfeksi cacing. Temuan ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam mengonsumsi organ hewan kurban untuk mencegah dampak buruk bagi kesehatan.
Tindakan Preventif Terhadap Hewan Kurban yang Terjangkit Cacing
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota dan Kabupaten Kediri telah melanjutkan pemantauan proses penyembelihan hewan kurban pada hari kedua yang lalu. Menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) DKPP Kabupaten Kediri, Yhuni Ismhawati, hasil pemantauan menunjukkan bahwa terdapat puluhan hati sapi yang terinfeksi cacing.
Yhuni menjelaskan bahwa selama dua hari pemantauan, telah ditemukan sebanyak 26 hati sapi yang terinfeksi cacing. Dia menambahkan, “Jumlah temuan hati sapi yang terinfeksi cacing sampai hari ini (18/6) mencapai 26 buah.”
Lebih lanjut Yhuni menyebutkan, di Kabupaten Kediri total terdapat 1.695 ekor kambing yang disembelih, 422 ekor sapi, dan 21 ekor domba. Pada hari pertama pemantauan (17/6), tercatat tujuh hati sapi yang terinfeksi cacing.
Temuan tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Plemahan, Mojo, Wates, dan Ngasem. Kemarin, dilaporkan adanya 19 temuan baru di wilayah Mojo, Ngasem, Plemahan, Wates, Pare, Banyakan, dan Semen. Yhuni menegaskan bahwa selain temuan cacing hati, hewan kurban yang disembelih dalam keadaan sehat.
Pemantauan penyembelihan hewan kurban akan terus dilakukan hingga hari terakhir kurban pada Kamis (20/6) untuk memastikan keamanan daging yang dikonsumsi masyarakat. Sebanyak 40 petugas dari DKPP dikerahkan ke berbagai wilayah Kabupaten Kediri, dibantu oleh 56 dokter hewan dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim X untuk memantau proses tersebut.
Di Kota Kediri, temuan hati sapi yang terinfeksi cacing juga ditemukan kembali. Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Kediri, Retno Harini, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa 166 titik penyembelihan hewan kurban. Dari jumlah tersebut, ditemukan 15 titik dengan hewan kurban yang terjangkit cacing hati.
“Hari ini (18/6), kami menemukan cacing hati pada empat ekor sapi dan empat ekor kambing,” ujar Retno, dengan total temuan hati yang terinfeksi cacing mencapai 24 kasus.
Retno juga menekankan bahwa hati sapi atau kambing yang terinfeksi cacing hati tidak boleh dikonsumsi atau dibagikan. Organ hati yang terinfeksi biasanya sulit dideteksi dari luar dan baru terlihat saat proses pemotongan. Tanda-tanda hati yang terjangkit cacing biasanya berwarna pucat dan memiliki lubang-lubang di dalamnya.
Dengan adanya temuan ini, Retno mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi organ yang terinfeksi karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare dan sakit perut.
Pemantauan Kurban DKPP Kediri: Temuan Cacing Hati pada Hewan Kurban dan Dampaknya bagi Kesehatan
Pemantauan yang dilakukan oleh DKPP Kota dan Kabupaten Kediri mengungkapkan bahwa sebanyak 26 hati sapi dari total 422 sapi yang disembelih terinfeksi cacing. Temuan ini tersebar di beberapa wilayah seperti Plemahan, Mojo, Wates, dan Ngasem. Selain sapi, ditemukan juga hewan kurban lainnya seperti kambing dan domba yang tidak terinfeksi. Meskipun demikian, hewan yang terjangkit cacing hati tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi atau dibagikan kepada masyarakat, sesuai dengan peringatan dari DKPP.
Organ hati yang terinfeksi cacing cenderung sulit terdeteksi secara kasat mata, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti diare dan sakit perut jika dikonsumsi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam memilih daging kurban yang aman untuk dikonsumsi, serta memastikan proses pemotongan dan penyembelihan dilakukan dengan standar kesehatan yang tinggi demi keamanan konsumen.