Penyakit misterius yang menimpa Agus Andriyanto, pria 46 tahun di Desa Datengan, Grogol, menghadirkan perjalanan yang mengharukan. Mulai dari keluhan sakit gigi hingga kondisi kritis yang membuatnya tak mampu beraktivitas.
Dalam keterbatasan ekonomi, ia dan keluarga berjuang untuk mencari bantuan. Simak perjalanan perjuangan mereka dalam menghadapi penyakit yang menggerogoti kesehatan dan kehidupan mereka.
Perjuangan Agus Andriyanto Hadapi Penyakit Misterius yang Merenggut Kesehatan
Agus Andriyanto, seorang pria berusia 46 tahun, mengalami perjalanan yang sulit dan tak terduga ketika terkena penyakit misterius yang menyerangnya secara tiba-tiba. Awalnya, keluhannya hanyalah sakit gigi dan sariawan pada bulan Februari. Namun, keluhan tersebut memuncak menjadi kondisi yang lebih serius.
Di rumah kontrakannya di Desa Datengan, Grogol, suasana terasa sederhana dan jauh dari kemewahan. Ruang keluarga yang bersatu dengan ruang tamu, terisi dengan perabot sederhana dan kasur lipat berwarna merah di tengah-tengah. Agus terbaring lemah di atas kasur tersebut, sementara istrinya, Salis Wahyuni, setia menemani di sisinya.
Kedukaan terpancar dari raut wajah Salis yang sedih. Kondisi Agus yang dulunya begitu aktif, kini terbaring lemah dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Masalahnya semakin bertambah berat karena kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat mereka tidak mampu membiayai pengobatan.
Salis, yang berusia 38 tahun, mengungkapkan, “Kami belum mengetahui nama pasti penyakit yang diderita Agus.” Selain melemahkan tubuhnya, penyakit itu juga membuat Agus sulit berbicara karena efek dari infeksi yang menyerang lehernya.
Kesulitan Agus dalam berkomunikasi menyebabkan dirinya hanya bisa berbicara dalam batas yang sangat terbatas. Ia menggunakan isyarat, kode, dan terkadang kertas serta pena untuk menyampaikan keinginannya. Lebih menyedihkan lagi, penyakit ini menghentikan Agus dari mencari nafkah seperti dulu ketika dia bekerja sebagai pengamen di wilayah Kediri dan Nganjuk. Kini, pemasukannya hilang dan dia bahkan harus menjual sepeda motornya demi bertahan hidup.
Kisah Haru: Keluarga Terjebak Keterbatasan Lawan Penyakit Langka Agus
Awalnya, Agus hanya mengeluhkan sakit gigi yang kemudian berkembang menjadi sariawan pada mulutnya. Namun, keadaan memburuk ketika mulutnya dipenuhi dengan bercak putih. Setelah diperiksa, dokter menyebut bercak putih tersebut sebagai infeksi lidah dan memberi Agus obat anti infeksi. Namun, obat tersebut malah membuatnya merasa pusing.
Situasi semakin kritis ketika lidahnya membengkak dan membuatnya sulit menelan makanan padat. Pada awal November, lehernya mengalami pembengkakan yang ditandai dengan benjolan dan cairan seperti keringat yang keluar. Kondisi lehernya semakin memburuk dan luka-lukanya semakin parah.
Keluarga Agus bahkan membuka donasi di Facebook karena mereka tidak mampu menanggung biaya pengobatan yang besar. Namun, dana yang terkumpul masih jauh dari mencukupi kebutuhan pengobatan. Mereka berencana untuk berkonsultasi ke RS Bhayangkara Kediri pada Jumat mendatang, berharap ada solusi untuk penyakit yang jarang terjadi ini.
Saat ini, Salis, sang istri, dan anak pertama mereka menjadi tulang punggung keluarga. Salis memasak gorengan setiap pagi yang kemudian dijual oleh anaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Anaknya bahkan terpaksa menjual gorengan sambil menyelesaikan pendidikannya.
Salis berharap ada pihak yang bersedia membantu agar suaminya dapat sembuh kembali, sementara mereka terus berjuang melalui kesulitan yang mereka hadapi.
Berkisah dari Sakit Gigi hingga Keterbatasan: Perjalanan Perjuangan Agus Andriyanto dan Keluarga Menghadapi Penyakit Misterius
Kisah Agus dan perjuangannya bersama keluarga menjadi cerminan dari kekuatan dan keteguhan dalam menghadapi cobaan hidup. Dukungan dari masyarakat dalam membantu keluarga Agus berharap dapat menjadi penawar dalam menyembuhkan penyakit misterius yang menghantui Agus.