Kerusakan parah yang melanda rumah sederhana di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, akibat serangan angin kencang dan puting beliung menjadi peristiwa menegangkan bagi pemiliknya, Musyariah. Insiden pada tanggal 2 Januari lalu mengakibatkan atap bolong, genting berserakan, dan tiang penyangga roboh, memicu kekhawatiran akan keamanan keluarga. Meskipun tidak ada korban jiwa, dampaknya terasa signifikan bagi rumah tangga tersebut.
Alam Menghantui Desa! Rumah Hancur, Keluarga Selamat
Di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, terdapat rumah sederhana milik Musyariah yang mengalami kerusakan parah. Satu tiang penyangga telah roboh dan genting-genting berserakan di area rumah tersebut.
Cahaya matahari langsung memasuki ruang tamu karena bagian atapnya bolong akibat tertimpa pohon saat terjadi angin kencang beberapa waktu lalu. Lantai rumah yang terbuat dari semen pun masih tergenang air karena hujan yang terus-menerus mengguyur daerah tersebut.
Musyariah menjelaskan dengan canda, “Sepertinya rumah ini berubah jadi water park kalau hujan.”
Insiden itu terjadi pada Selasa (2/1) saat hujan deras mengguyur sejak siang, sekitar pukul 14.00, disertai angin kencang. Musyariah melihat puting beliung melintas di depan rumahnya, yang membuatnya ketakutan dan berdoa dengan sungguh-sungguh.
Dia menggambarkan, “Tiba-tiba wushh.. puting beliung nabrak pohon. Langsung bres.”
Beruntungnya, keluarga Musyariah tidak berada di rumah yang tertimpa pohon. Mereka sedang berada di rumah sebelah yang ditempati oleh anak bungsunya, sehingga dapat mengecek keadaan dengan cepat.
Kronologi Kerusakan Rumah dan Dampaknya pada Keluarga Musyariah
Pohon mangga setinggi sepuluh meter yang roboh di rumahnya tidak melukai anaknya, Moh. Hanif Adzar, yang saat itu berada di ruang tamu. Musyariah segera memastikan keberadaan anaknya yang selamat dan langsung menuju Tempat Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) di dekat rumahnya.
“Alhamdulillah anak-anak juga tidak apa-apa, langsung yang laki-laki saya suruh adzan semua, yang perempuan saya suruh dzikir,” ujar Musyariah yang juga seorang guru ngaji.
Selain kejadian tersebut, beberapa kali angin puting beliung menerjang sekitar rumah Musyariah, meskipun tidak sekuat yang terakhir kali terjadi.
Kerusakan atap rumah Musyariah sangat parah, sebagian besar terasnya bahkan roboh. Kerusakan juga dialami oleh rumah tetangga sebelahnya.
Erwin Rifa’i, menantu Musyariah, menyebutkan, “Rumah saudara di sebelah juga sebagian atapnya terkena.”
Hingga saat itu, kerusakan tersebut masih belum diperbaiki. Jika dihitung dari awal pembangunannya, perkiraan biaya perbaikan mencapai lebih dari Rp 15 juta.
Tidak hanya rumah Musyariah yang terdampak, beberapa rumah lain juga mengalami kerusakan atap dan plafon akibat peristiwa itu. Namun, kerusakan paling parah terjadi di rumah Musyariah.
Kerusakan Parah Rumah di Desa Jabon: Dampak Peristiwa Bencana pada Keluarga Musyariah dan Tetangga Terdekat
Rumah sederhana di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, mengalami kerusakan parah akibat bencana alam pada 2 Januari lalu. Musyariah, pemilik rumah, menyaksikan pohon tumbang dan puting beliung melintas di depan rumahnya, menyebabkan kehancuran pada atap dan struktur rumah.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Meskipun keluarga Musyariah selamat, kerusakan rumah mencapai tingkat yang signifikan. Kerugian ini tidak hanya dialami oleh mereka, tetapi juga beberapa rumah tetangga yang terdampak akibat bencana tersebut.